Minggu, 17/09/2023 01:57 WIB
mobilinanews (Singapura) - Usai kualifikasi buruk di GP Singapura, Max Verstappen dengan jujur menyebut saatnya melupakan niat menang di raceday Minggu (17/9). Pasrahkan rekor 10 kemenangan beruntunnya tak berlanjut.
Fighting spirit pembalap Red Bull Racing (RBR) itu kendur bukan karena posisi start yang jauh di belakang tim Ferrari yang tercepat sejak sesi latihan hingga kualifikasi. Tapi, lebih karena kesulitan teknis yang justru bertambah pada RB19 besutannya.
Setelah masalah grip ban belakang dan perpindahan gigi di sesi latihan, masalah juara dunia bertahan itu justru bertambah di saat kualifikasi.
"Kami ubah set up mobil untuk kualifikasi. Namun saya malah terkendala dalam pengereman keras dan dalam. Pengereman seperti ini krusial pada sirkuit dalam kota. Untuk membangun kepercayaan diri saat masuk tikungan, juga saat menyerang lawan," katanya.
Segini Estimasi Biaya Servis CVT Motor Matic di Bengkel Resmi Suzuki
Simak Tata Cara Ngecek NRKB STNK Secara Offline di Samsat
Aveta SVR 180, Motor Bebek Super yang Bertenaga Buas, MX King 150 Auto Minder!
"Untuk raceday bisa saya katakan lupakan kemenangan. Saya bisa lupakan itu," imbuhnya usai kualifikasi.
Untuk trek seperti Marina Bay, lanjutnya, normalnya sangat sulit menyalip lawan. Harus punya kecepatan ekstra satu setengah, 2 atau 3 detik untuk bisa mulus mengambil alih posisi pembalap di depan.
"Itu yang tidak kami miliki di sini," tambah driver Belanda itu yang selama ini tampak mudah menyalip lawannya, terutama di trek lurus zona DRS.
Meski pesimis memenangkan balapan, semangat dan motivasinya untuk bekerja keras masih mengalir deras. Pikirannya sudah terpusat dalam persiapan ke GP Jepang, Sirkuit Suzuka, minggu depan.
"Kami harus membedah semua problem teknis di sini agar tak berlanjut di Suzuka."
Tahun lalu Verstappen memastikan gelar dunia kali keduanya di Suzuka, dengan situasi masih ada 4 seri lomba di depan. (rn)