Rabu, 06/12/2023 10:14 WIB
mobilinanews (Yogyakarta) - Dalam pernyataannya, Atsushi Kurita, Presiden Direktur MMKSI, menjelaskan perihal pengembangan kendaraan hybrid di Indonesia. Beliau mengungkapkan bahwa beberapa tahun lalu, pihaknya mulai mengembangkan jenis produk hybrid sebagai respons terhadap tren global.
Kurita mengakui bahwa popularitas kendaraan hybrid di Indonesia menjadi sebuah kejutan. Kendati demikian, diakuinya ada kendala harga yang memengaruhi keputusan mereka untuk tidak membawa kendaraan hybrid ke pasar Indonesia.
Meski begitu, pesaing mereka telah meluncurkan kendaraan hybrid di pasar Indonesia.
“Mengenai hybrid, saat ini kami sedang mengembangkan jenis produk ini beberapa tahun lalu, saya sendiri tidak menyangka di Indonesia ternyata hybrid bisa sangat popular. Jadi karena adanya masalah harga kami tidak mempertimbangkan untuk membawa hybrid ke sini. Meski akhirnya competitor kami bawa hybrid. Saat ini jadi kami tengah mempelajari hybrid untuk pasar Indonesia,” kata Kurita di Yogyakarta.
Mitsubishi Motors Luncurkan Model New ASX di Eropa, Penyempurnaan Konektivitas dan Fitur Keamanan
MMKSI Hadirkan Mitsubishi Motors Adventure Point Untuk Layani Konsumen Selama Perjalanan Mudik Lebaran 2024
Meski Banyak Tantangan di 2024, Mitsubishi Motors Optimis Bisa Raih Penjualan 100 Ribu Unit
Kurita menekankan bahwa dengan model yang sudah ada, Mitsubishi memiliki kemampuan untuk memenuhi keinginan konsumen.
Dia juga menyoroti bahwa emisi yang dihasilkan oleh mobil-mobil Mitsubishi saat ini sudah sangat baik, sehingga dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah terkait emisi.
“Tahun depan Xpander ada versi hybrid di Thailand. Secara teknis kita bisa mempertimbangkan dan kami akan mempelajari hybrid dan berusaha mengejar competitor."
Meski saat ini dengan model yang ada kami memiliki kemampuan untuk memenuhi keinginan konsumen. Begitu juga dengna emisi yang dihasilkan mobil-mobil kami yang masih sangat baik. Jadi kami yakin bisa memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah,” kata Kurita.
Walaupun demikian, Kurita mengakui permintaan masyarakat terhadap kendaraan hybrid dan menyatakan bahwa ia akan mempertimbangkan opsi ini untuk memenuhi ekspektasi konsumen di Indonesia yang semakin tertarik pada teknologi ramah lingkungan.
“Tapi karena masyarakat banyak yang mencari hybrid, kami akan mempertimbangkan hal itu,” pungkasnya. (krm)