MotoGP 2024 Qatar: Bagnaia Finish P1 dan Pimpin Klasemen, Selanjutnya Marc Marquez Bersiap Kembali Naik Podium

Senin, 11/03/2024 03:10 WIB

mobilinanews (Qatar) - Francesco 'Pecco'  Bagnaia hanya butuh melewati 4 tikungan awal di GP Qatar, Senin (11/3/2024) dinihari WIB, untuk finish P1 sekaligus menjadi pemimpin sementara MotoGP 2024.

Saat sama, Marc Marquez dan Pedro Acosta menjadi perhatian khusus.

Start dari baris kedua, Pecco (Ducati) sukses mengeksekusi skenario awal untuk gaspol menuju tikungan pertama.

Dan, di T4 ia sudah menyalip para front runners yang mengawali race dari baris depan. Termasuk pole sitter Jorge Martin (Pramac Ducati) yang juga juara sprint race sehari sebelumnya.

Sejak itu posisi terdepan Pecco sama sekali tak terusik. Martin dan Brad Binder (KTM) bergantian coba menekan tetapi tak pernah bisa menyalip Pecco yang tampil tenang, tanpa cela, dan sangat percaya diri.

"Kuncinya pada temuan kecil para mekanik seusai sprint race. Perubahan setingan motor, dan itu sangat berpengaruh kala dicoba pada sesi pemanasan. Laju motor berbeda dengan kemarin. Ini modal penting menuju seri berikutnya di Portimao, Portugal," ucap Bagnaia yang langsung memimpin kejuaraan sementara dengan total poin 31.

Binder yang P2 saat sprint dan raceday berada di peringkat 2 klaemen dengan 29 angka, berkat 9 poin di sprint race dan 20 poin pada balapan utama.

Martin yang disebut-sebut calon lawan berat Pecco dalam perburuan gelar 2024 berada di P3 klasemen berkat juara sprint dengan 12 poin plus 16 poin dari posisi finish ke-3 raceday.

Andai Martin finish P2 saja maka ia akan jadi pemimpin klasemen sementara. Karena itu ia fight keras melawan Binder. Sayangnya, konsentrasinya terpecah karena Marc Marquez dalam debutnya bersama Gresini Ducati terus menguntitnya dari posisi ke-4.

Tentu saja Marquez jadi pusat perhatian karena cukup lama berada dalam posisi perebutan podium.

Ia tampil tenang, tak seagreaif saat berada di Honda dan cenderung cari aman daripada memaksakan diri menyerang Martin. Ia bertanding tidak seperti karakter aslinya.

"Wajar kalau ia tak menyerang seperti saat di Honda. Lusail bukan trek favoritnya, sepanjang karir MotoGP-nya sekali juara di GP Qatar. Lagipula ia belum sepenuhnya beradaptasi dengan Ducati, motor dengan tipikal sangat berbeda di area tikungan dibandingkan Honda yang 13 tahun bersamanya," tugas mantan pembalap Sylvain Guintoli yang kini jadi pengamat.

Di mata Guintoli, finish ke-5 sprint dan P4 race utama adalah sinyal ancaman dari Marquez untuk secara rutin bertarung ke zona podium.

Saat ini ia bercokol di P4 klasemen sementara di bawah Pecco, Binder dan Martin.

"Akan sangat menarik menanti aksi lanjutannya pada seri balap berikutnya," imbuhnya.

Michael Laverty, mantan pembalap dan komentator juga, sependapat dengan Guintoli. Race pace yang dimiliki Marquez di atas Ducati Desmosedici GP23 terbilang istimewa karena bisa mengimbangi GP24 spek pabrikan uang digeser Martin.

Bahkan ia mengalahkan Enea Bastianini, rider pabrikan dengan motor yang sama.

"Sirkuit ini selalu menyulitkan Marc meski saat ia berjaya bersama Honda. Karena itu hasil pada debut dengan Ducati ini sangat bagus. Terlebih karena ia sama sekali tak alami kecelakaan dan tak bikin kesalahan sepanjang race," kata Laverty.

Dan, kedua pengamat itu yakin Marquez akan jadi ancaman para pembalap baris depan nantinya, seiring dengan adaptasinya yang semakin baik di atas GP23.

Hanya soal waktu ia manggung di podium di atas motor yang setahun lebih tua dari spek pabrikan itu.

Bicara potensi podium, hal sama tertuju kepada pembalap ruki Pedro Acosta (GasGas Tech3) yang membesut KTM RC16 seperti milik Binder.

Debut juara Moto2 2023 itu di MotoGP Qatar juga jadi perhatian khusus para pecinta MotoGP.

  Pasalnya, ia sempat.menyalip para senior macam Bastianini, Aleix Espargaro (Aprilia) duet bersaudara Alex dan Marc Marquez

Acosta bahkan cukup lama bertarung ketat dengan Marquez berebut P4. Beberapa.kali ia bahkan sempat merapat ke zona podium dengan menempel Martin.

Sayang, degradasi ban belakang membuat Acosta pelan tapi pasti mundur ke belakang dan akhirnya hanya finish P8. Lumayanlah untuk seorang ruki.

Seperti Marquez, finish podium juga tinggal.menunggu waktu buat Acosta. Talenta dan skill menyerangnya sudah terbukti.

Tinggal bagaimana para teknisi KTM mengulik set up motornya karena kini sudah tampak area teknis yang harus dibenahi untuk memantapkwn peluang Acosta. 

Silakan menebak siapa di antara Marquez dan Acosta yang duluan naik podium di musim 2024 ini? (rn)

 

TERKINI
Wuling Meriahkan Bulan Mei dengan Program Spreading Joy Into The World Promo Segini Estimasi Biaya Servis CVT Motor Matic di Bengkel Resmi Suzuki Simak Tata Cara Ngecek NRKB STNK Secara Offline di Samsat Aveta SVR 180, Motor Bebek Super yang Bertenaga Buas, MX King 150 Auto Minder!