Gosipnya Sirkuit Sentul International Telah Dijual, Ini Kata Didi Hardianto Selaku Direktur Utama PT SSU

Sabtu, 16/03/2024 01:08 WIB

mobilinanews (Bogor) - Sentul International Circuit (SIC) dan juga Sentul International Karting Circuit (SIKC), Bogor, tak lama lagi bakal menjadi salah satu pusat perumahan elit di kawasan Jagorawi.

Kabarnya, telah terjadi kesepakatan jual beli antara pihak PT Sarana Sirkuitindo Utama (SSU) selaku pengelola Sirkuit Sentul dengan PT Ciputra Group sebuah perusahaan raksasa properti di Indonesia, baru-baru ini.

Dalam kesepakatan antara kedua belah pihak, bahwa paling lambat pada akhir 2027 mendatang, sirkuit balap mobil (SIC) dan sirkuit gokart (SIKC) tersebut sudah tidak bisa dipakai kegiatan balap, dan harus dikosongkan karena akan dimulai pembangunan perumahan di kawasan tersebut.

Sudah saatnya kudu lintasan dioverlay

Rumours tersebut merebak saat berlangsung Eshark Rok Cup Indonesia 2024 round 2 di SIKC, Minggu (10/3/2024) kemarin.

"Kabarnya memang Sirkuit Sentul udah dibeli perusahaan pengembang kelas kakap Ciputra Group. Sentul akan disulap menjadi kawasan perumahan dan perkantoran elit, karena lokasinya yang strategis di pinggir jalan tol Jagorawi dan dekat dengan exit tol," ungkap pembalap senior yang tidak mau disebutkan jatidirinya. 

"Tidak hanya Sentul Gede (sebutan untuk SIC), juga termasuk Sentul Kecil (SIKC). Keduanya tidak hanya satu kawasan, namun memang pemiliknya juga sama," lanjutnya, juga diamini salah seorang mantan pembalap yang juga tengah berada di SIKC.

Balap single seater Formula Asia beberapa kali digelar di sirkuit Sentul

Lalu, bagaimana nasib para pembalap mobil? Bagaimana pula anak-anak yang baru memulai balapan gokart? Entahlah. Tidak ada yang menjawab.

Terkait kabar dijualnya Sirkuit Sentul kepada pengembang Ciputra Group tersebut, mobilinanews.com mencoba menghubungi Didi Hardianto selaku Direktur Utama PT SSU guna meminta konfirmasi.

"Loh, saya kok malah nggak tahu? Saya baru dengar juga tentang itu (Sirkuit Sentul dijual). Harusnya, kalau kabar itu memang benar, paling tidak kan saya dikasih tahu. Mestinya saya tahu dulu lah dibanding sampeyan," kata Didi Hardianto kepada mobilinanews pada Jumat (15/3/2024) sore.

Sirkuit Sentul difoto dari udara

Menurut Didi Hardianto, justru saat ini dia bersama H Tinton Soeprapto (Komisaris PT SSU) tengah berusaha keras untuk bisa melakukan overlay (pengaspalan ulang) lintasan Sentul International Circuit sepanjang 4,12 kilometer tersebut.

"Kan yang 1 km sudah dioverlay belum lama ini. Yang 3 km sisanya itu yang menjadi PR (Pekerjaan Rumah) kami. Insyaallah, dalam tahun ini juga, overlay itu bisa kami wujudkan," lanjut ayahanda pembalap serbabisa Alinka Hardianti dan Alvito Hardianto, yang legenda slalom Indonesia itu. 

Masih kata Didi Hardianto, jangan bandingkan Sirkuit Sentul dengan sirkuit Mandalika Lombok. "Sirkuit Sentul kan milik swasta. Sedangkan sirkuit Mandalika punya negara, milik BUMN. Ya jangan dibandingkan lah. Kalau BUMN kan bisa lakukan pengaspalan kapan aja," lanjutnya. 

Agar kembali disambangi event international, perlu renovasi total

Kembali ke laptop. Jadi, benar apa hoax terkait Sirkuit Sentul telah dibeli Ciputra Group?

"Saya akan coba mencari tahu dulu. Nanti mobilinanews akan saya update pertama," tegas Didi Hardianto

Oiya, selain Direktur Utama PT SSU yang dijabat Didi Hardianto, juga ada 3 Komisaris yakni H. Tinton Soeprapto, Ananda Mikola dan Darma Mangkuluhur (putra Hutomo Mandala Putra). Juga Rio Sarwono (Staf Ahli Dirut PS SSU), Lola Moenek selaku Direktur Niaga serta Idil Fitrianto (Direktur Keuangan).

Sirkuit Pertama Asia di Luar Jepang

Menurut Wikipedia, Sentul International Circuit dibangun pada 1990 oleh Hutomo Mandala Putra dan H Tinton Soeprapto, rampung 1992 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Agustus 1993 adalah sirkuit kedua yang dibangun di Asia, setelah sirkuit di Jepang. 

Michael Doohan pernah mencicipi sirkuit Sentul pada gelaran GP500 (sekarang MotoGP) 1996 

Sentul International Circuit dibangun untuk menggantikan peran Sirkuit Ancol di Jakarta Utara yang dinilai sudah tidak layak lagi digunakan. Sementara Sentul International Karting Circuit dibangun beberapa tahun setelah itu.

Dengan panjang 4,12 kilometer, Sentul International Circuit diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu penyelenggara balapan paling akbar, F1. 

Hingga akhirnya pada 1997, krisis moneter di Asia menyebabkan hal tersebut tidak mungkin dilaksanakan. 

Fasilitas yang ada di Sentul International Circuit kini telah sedikit tertinggal oleh perkembangan zaman. Hingga menyebabkan sirkuit ini tidak cocok menyelenggarakan ajang supercepat sekelas balap F1. (budsan) 

 

TERKINI
Isuzu Skill Competition 2024 untuk Peningkatan Kualifikasi Layanan Digelar, Libatkan Kategori SMK! Intip Hasil Modifikasi Honda PCX160 Karya Juara HMC Yang Jadi Inspirasi Hadir di Indonesia Cold Chain Expo 2024, Mitsubishi Bawa `Full Support Solution` Untuk Perkuat Layanan Wuling Meriahkan Bulan Mei dengan Program Spreading Joy Into The World Promo