MotoGP 2024 Portugal: Drama Panjang Pedro Acosta Versus Marquez Bak Aktor Baik dan Jahat, Bagnaia Alami Racing Incident

Senin, 25/03/2024 01:01 WIB

mobilinanews (Portugal) - Jorge Martin (Pramac Ducati) tampil dominan menjuarai GP Portugal, Minggu (24/3). Tapi, di belakangnya banyak aksi dramatis yang membuat balapan tegang hingga lap terakhir.

Dalam sebuah panggung drama, selalu ada pemeran lakon baik dan jahat. Di Portimao ini, aktor baik layak diterima Pedro Acosta, pembalap ruki besutan Tech3 GasGas dengan motor KTM RC16.

Acosta menyalip seniornya di pabrikan KTM, Brad Binder. Juga menyalip pembalap besar macam Marc Marquez dan Francesco  Bagnaia. Semuanya dengan cara bersih dan mengesankan.

Lagi-lagi, ia layak mendapat pujian setelah finish P3, podium perdananya di level MotoGP dan diraih hanya dalam dua seri balap.

Memang podium itu diperoleh karena drama sedih yang menimpa Maverick Vinales (Aprilia) jelang akhir balapan berdurasi 25 laps.

Girboks motor Vinales bermasalah, tak bisa turun ke gigi rendah, dan akhirnya tak terkontrol dan jatuh. Sedih karena itu terjadi dalam posisi P2 di belakang Martin. 

Tanpa Vinales, Enea Bastianini dan Acosta langsung dapat hadiah finish P2 dan P3.

"Hari ini bukan merahnya Ducati yang bersinar, tetapi merahnya GasGas. Semua berkat kerja keras tim. Seri kejuaraan masih panjang, tapi sekarang kami sudah punya satu (podium)," kata Acosta, juara dunia Moto2 tahun lalu.

Seperti debutnya di GP Qatar lalu, kali ini pun Acosta banjir pujian atas peran bagus yang ia mainkan.

"Ia pembalap ruki, tapi tak punya beban mental saat berhadapan dengan Marquez dan Bagnaia. Cara dia menyalip sangat mengesankan saya, benar-benar bersih. Saya merasa jadi pria paling bahagia di planet ini," puji Direktur Motosport KTM Pit Beirer.

Sebaliknya dengan Marquez. Ia memainkan peran jahat di seri ini. Setidaknya di mata Ducati dan para Ducatisti di seluruh dunia.

Melihat Acosta sukses menyalip Bagnaia setelah sekian laps, nafsu Marquez seolah terpancing untuk ikut menyerang.

Tabiat asli Marque muncul, yakni menyerang dengan agresif ketika ia merasa motornya bisa bersaing.

Kedua pemegang gelar MotoGP itu tarung head to head, wheel to wheel, yang mendebarkan. Akhirnya, bruk...terjadi benturan dan keduanya terpelanting.

MM93 bisa bangkit dan teruskan balapan meski finish ke-16 sedangkan FB1 memilih balik ke paddock.

Di mata stewards sementara ini, itu adalah racing inciident. Tapi, di mata Ducatisti, itu murni 'kejahatan' Marquez karena terlalu memaksakan diri memblok laju FB1.

Komentar mereka lewat medsos, daro tayang ulang rekaman slow motion, tampak bagaimana kepala Marquez (bukan motornya) yang lebih dulu membentur lawan.

Sejauh ini Ducati dan Bagnaia  belum keluarkan pernyataan resmi. Yang jelas, insiden itu membuat posisi Bagnaia menjadi buruk di klasemen sementara kejuaraan dunia.

Dari tadinya pemimpin klasemen, kini ia terdampar di peringkat 4 dengan total poin 37. Di bawah rekan setimnya Enea Bastianini (39), Binder (42) dan Martin sebagai pemimpin baru dengan poin 60.

Sementara Acosta dan Marquez menghuni peringkat 5 dan 6 dengan poin bersaing ketat, 28 dan 27. Bikin aksi keduanya menarik dinanti pada seri balap berikutnya. (rn)

TERKINI
Wuling Meriahkan Bulan Mei dengan Program Spreading Joy Into The World Promo Segini Estimasi Biaya Servis CVT Motor Matic di Bengkel Resmi Suzuki Simak Tata Cara Ngecek NRKB STNK Secara Offline di Samsat Aveta SVR 180, Motor Bebek Super yang Bertenaga Buas, MX King 150 Auto Minder!