Lorenzo Ke Ducati : Jebakan Rossi Atau Suksesor Stoner?

Selasa, 12/04/2016 05:00 WIB

mobilinanews (Austin)- Isu kepindahan Jorge Lorenzo ke Ducati rupanya lebih seru ketimbang jalannya lomba MotoGP di 3 seri awal. Jika pindah ke Ducati, Lorenzo mungkin akan menelan pahit, gagal total, seperti nasib Valentino Rossi saat di 'Tim Merah' pada 2011 dan 2012, atau malah mengecap hasil manis seperti Casey Stoner yang jadi juara dunia MotoGP 2007 selama berkarier di Ducati 2007-2010.

Jika pindah ke Ducati, ini bakal jadi ajang uji nyali, tes keampuhan teknik Lorenzo. Sebab, sepanjang kariernya di Kelas Para Raja pada 2008, yang telah memberinya gelar juara dunia 2010, 2012 dan 2015, Lorenzo hanya menunggang Yamaha. "Harus diakui, Yamaha telah memberi segalanya untuk kesuksesan karierku di MotoGP," ungkap Lorenzo saat mulai diisukan cabut ke Ducati di akhir musim 2015.

Ducati memang menawarkan kontrak dan gaji selangit untuk Lorenzo. Persis ketika tim Italia itu merekrut Stoner dan Rossi. Apalagi statusnya juara dunia. Tapi, dengan GP17 (nanti, red), kiprah Lorenzo belum tentu secemerlang di Yamaha. Atau malah jadi terpuruk. Alasannya, gaya balap Spaniard 28 tahun itu 'text book'. Padahal, karakter Desmosedici terkenal liar. Sehingga ngga cukup hanya talenta untuk membawa kuda besi Ducati ke podium. "Ducati jelas punya kecepatan. Mereka hanya perlu cara yang luar biasa beda untuk menaklukkannya di tikungan," ungkap Stoner yang kini jadi test rider Ducati.

Permasalahan Ducati adalah inkonsistensi. Seting Desmosedici belum paten. Antar sirkuit dan antar pembalap, hasilnya bisa jauh beda, kayak bumi dan langit. Tapi, boleh jadi itu sudah berubah. Dua tahun terakhir GP14 dan GP15 terlihat lebih jinak. Bahkan di musim ini, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone selalu diperhitungkan untuk naik podium. Kecepatan GP16 tetap gila, serta sudah mendekati jalur balap Honda dan Yamaha di tikungan. Kemajuan Ducati ini akan membantu Lorenzo.

Toh Rossi meragukan kemampuan Lorenzo. Meski tidak bicara blak-blakan soal itu,Rossi sepertinya ingin pemilik nomor start 99 itu 'mencicipi pahitnya jamu brotowali' racikan Ducati. "Saya rasa ia (Lorenzo, red) tak punya nyali untuk ke Ducati. Tapi, jika jadi ke Ducati, saya mendoakan ia bisa menikmati," komentar Vale.

Sepertinya Lorenzo sudah pasti ke Ducati 2017 nanti. Tinggal nunggu pengumuman resmi. Sekalian nunggu, apakah Lorenzo akan nyeruput jamu brotowali, atau mengecap madu bersama GP17.  (Teks Aris SK)

TERKINI
Pengunjung PEVS 2024 Tembus 4.500 Orang, Transaksi Rp400 Miliar! Sepakat Majukan Elektrifikasi, Mobil Anak Bangsa Menandatangani MoU Dengan Perusahaan Teknologi Hingga Survei Ramaikan PEVS 2024, Kosmik Gelar EV Funrace Bersama Axial Garage dan 645Magazine Presiden Jokowi Puji Pameran PEVS 2024 dan Berkeliling Diberbagai Jenis Kendaran Listrik