Selasa, 20/09/2016 22:46 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Kalau Bambang Gunardi sebagai anggota Komisi Balap Motor FIM, lain halnya dengan rekannya, Faryd Sungkar. Dia juga komisi FIM tetapi untuk motocross. FIM adalah Federasi Motorsport Dunia.
Faryd bahkan sampai sekarang masih tercatat sebagai anggota komisi yang membidangi motocross alias non-aspal. "Kalau Pak BG telah 15 tahun, saya kini memasuki tahun ke-18. Saya ingin sampai 20 tahun mengabdi sehingga mendapat semacam lencana dari FIM," ujar Faryd kepada mobilinanews.
Faryd memang mengurangi aktifitasnya tahun lalu menyusul stroke ringan yang dialaminya. "Biasanya paling kurang saya datang sebagai steward of the meeting di 2 seri MXGP setiap tahunnya," ungkapnya.
Adik kandung Helmy Sungkar ini pun segera terbang ke Genewa, Swiss untuk mengikuti ujian Super Licence pada November mendatang. "Ujian ini untuk mendapatkan lisensi sebagai Clerk of the Course di kejuaraan dunia motocross tahun depan di Indonesia," lanjutnya.
Kumandangkan Indonesia Raya di Spanyol, Bamsoet Guyur Bonus Rp100 Juta Pembalap Fadilah Arbi Aditama
Bamsoet Dukung Dimas Ekky Berlaga di 24 Hours LeMans FIM Endurance World Championship 2023
Bamsoet Support Crosser Remaja Akbar dan Angga Lubis ke FIM Junior Motocross Championship di Rumania
Kalau itu terjadi maka Faryd menjadi orang lokal Indonesia pertama sebagai pimpinan perlombaan. Waktu event serupa digelar di Yogyakarta dan Jatinangor, Jawa Barat posisi itu diisi orang bule.
"Saya sudah sampaikan itu kepada pak Judiarto sebagai promotor lokal MXGP tahun 2017. Lokasinya belum fix, tapi dijamin tahun depan berlangsung di Indonesia," terang pria yang saat ini bersiap membantu timing system balap motor Pekan Olahraga Nasional XIX di sirkuit Bukit Puesar, Tasikmalaya, 22-25 September 2016.
Menurut Faryd, sebagai anggota komisi motocross FIM harus mengikuti ujian setiap 3 tahun di Genewa.
Tentu saja ini prestasi tersendiri dan membanggakan bagi motorsport Indonesia. (budsan)
Keyword : fimkejuaraan-dunia-mx-20172019motocross-