"Jangan Adu Domba KG dan Gaikindo!"

Senin, 16/02/2015 08:13 WIB

mobilinanews.com (Jakarta) - Persaingan menggelar 2 pameran mobil paling akbar di Indonesia, antara IIMS dan GIIAS melahirkan berbagai gosip tidak sedap.  Tidak lagi sekadar akan digelar pada waktu yang bersamaan, tapi ada berbagai kabar miring di balik itu. Untuk itu, Hendra Noor Saleh selaku direktur PT Dyandra Promosindo bersedia memberikan keterangan secara blak-blakan kepada mobilinanews di Jakarta, Senin (16/2). Berikut petikan wawancaranya.

Hendra Noer Saleh Soal nama IIMS yang dipatenkan Dyandra itu bagaimana ceritanya, sehingga kemudian pihak Gaikindo memilih Indonesia International Auto Show (IIAS)?

Well. Memang benar manajemen lama Dyandra yang  mendaftarkan nama IIMS sebagai hak paten Dyandra. Kalau hal ini tidak diinformasikan ke pengurus Gaikindo, berarti kealpaan manajemen lama Dyandra. Silakan ditanyakan kepada pimpinan tertinggi Dyandra saat itu, yakni Pak Danny Budiarto dan Andy Wirmansyah.

Kenapa hal itu tidak diberitahu sejak awal kepada Gaikindo?

Kenapa tidak lapor ke Gaikindo dan apa motivasinya? Jika ada pihak menyebut tindakan ini layak disebut pencurian, maka logikanya mereka yang paling masuk kriteria maling. Lucu kan? Mereka-mereka ini sekarang yang dipercaya Gaikindo sebagai EO.

  Tentang kabar ada upaya adu-domba KG dan Gaikindo?

Kami menghormati pilihan segelintir teman yang keluar dari Dyandra untuk mencari penghidupan lebih baik dengan membentuk Amara 7. Biasa itu, dalam dunia bisnis, hal seperti ini lazim terjadi. Tapi bohong besar jika disebut bahwa ada keluarga Kompas Gramedia yang  ikut dalam kepemilikan Amara 7. Mohon jangan mengadu-domba antara keluarga Kompas Gramedia (KG) sebagai holding Dyandra Promosindo. Juga membenturkan KG dengan Gaikindo dan Agen pemegang Merek (APM). Itu jahat sekali. Mari kita mencari nafkah dengan cara terpuji dan halal supaya berkah untuk kekuarga kita masing-masing. Trust me, upaya adu-domba ini tidak akan pernah berhasil.

 Mengenai tanggal pelaksanaan yang sama pameran IIMS dan GIIAS, bagaimana itu bisa terjadi?

Ada banyak versi soal ini. Tapi saya hanya mau menjelaskan sesuai fakta, bukti dokumen dan silakan dikonfirmasi ke pengelola JIExpo Kemayoran. Sejak tahun 2014, Dyandra sudah booking dan bayar DP Rp 1 miliar ke Jiexpo untuk tgl 20-30 Agustus 2015. Sebagai event tahunan, Dyandra pasti booking venue jauh-jauh hari karena khawatir tidak ada lagi jadwal kosong di Jiexpo selama 15 hari berurutan. Itu SOP.

Nah, mari lihat logikanya. Amara 7 itu baru dibentuk 1 atau 2 bulan lalu. Karena setahu saya, per tanggal  10 Desember 2014 mereka masih berstatus karyawan Dyandra. Jadi logikanya mana mungkin mereka  menentukan tanggal 20-30 Agustus 2015 untuk event lain di BSD di saat mereka masih karyawan Dyandra?

Jadi menurut Anda ada kesengajaan untuk membuat jadwal ini bentrok, apa tujuannya?

Itulah makanya. Kami ada bukti-buktinya. Diperkuat dengan bukti dokumen pertama dari Gaikindo ter tanggal 13 Januari 2015 yg menjelaskan bahwa event di BSD itu juga 20-30 Agustus 2015. Jadi, siapa yang sengaja membuat jadwal ini bentrok, silakan publik menilai sendiri. Tidak elok berbantah-bantahan di media, itu akan semakin mempermalukan diri sendiri.

TERKINI
Bengkel Siaga Suzuki Jadi Andalan Pemudik: Permintaan Melesat 56% Tahun 2024 PEVS 2024: Kendaraan Listrik Menjadi Wadah Komersial Bergengsi hingga Media Edukasi dan Unjuk Prestasi Pelajar Indonesia PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis!