mobilinanews (Bandung) - Apa yang terjadi ketika 2 kandidat ketua umum Pengprov IMI Jawa Barat bertemu? Berantem?! Tidak! Sebab Musyawarah Provinsi (Musprov) IMI Jawa Barat (Jabar) diniatkan jadi paling demokratis. Pilkada mah, kalah!
Amprokan antara 2 kandidat ketua umum Pengurus Provinsi IMI Jabar terjadi akhir pekan lalu di sekretariat jalan Setrasari, Bandung. Adalah H Fachrul Sarman dan tim suksesnya, dipimpin Frans Tanujaya menyambangi sekretariat Pengprov IMI Jawa Barat yang tengah persiapkan Rakernas IMI, 13-15 Desember dan Musprov IMI Jabar, 26-27 Desember 2016.
“Pertemuan dan pembicaraan yang normatif saja. Kebetulan, siang itu kami silaturhami sambil antar surat permohonan verifikasi klub-klub yang sudah registrasi ulang. Agar tidak kehilangan hak suaranya pada Musprov nanti. Alhamdulillah, semua terbuka dan akomodatif,” ujar Fachrul.
Nah, ketika itulah Rio Teguh Pribadi selaku ketua umum Pengprov IMI incumbent muncul. Tak pelak, pertemuan tak sengaja terjadi. Untungnya, tidak ada perselisihan. Yang ada malah perbincangan akrab dan cair.
Rio Teguh pun berjanji akan menggelar Musprov secara terbuka, amanah dan penuh tanggung jawab. “Saya mendorong agar semua mekanisme pra dan pasca Musprov berlangsung baik sesuai AD/ART dan tatib,” ujar Rio.
Jika keterbukaan dan komunikasi antar kandidat terjalin baik, maka Musprov akan jadi ajang demokratis. Siapa pun jadi ketua IMI Jawa Barat, harus didukung semua pihak. Dengan suasana seperti ini, bisa jadi Musprov IMI Jabar akan paling demokratis di Indonesia.
Selain H Fachrul Sarman, H Rio Teguh Pribadi kabarnya Musprov IMI Jabar juga akan diikuti Daniel Muttaqien. Menariknya, meski klub yang memiliki hak suara ada 166, tiap kandidat mengklaim telah didukung 100 lebih klub.
Kalau begitu klubnya bukan 166, melainkan 300 lebih dong? (Budsan)