mobilinanews (Inggris) – Change (perubahan) bukan hanya slogan rutin di ajang kampanye para politikus. Itu juga menjadi tagline Liberty Media, manajemen baru penyelenggara serial balap F1 usai kemunduran ‘sang raja’ Bernie Ecclestone.
Bakal banyak kebijakan baru di sektor sport, teknik, dan finansial. Inti perubahan adalah mengembalikan pamor F1 di mata sponsor dan penonton yang belakangan lesu darah.
“What does the fan want? Bukan what do we want?” ujar Ross Brawn, mantan Sporting Director Ferrari dan team owner BrawnGP. Ia salah satu dari 3 petinggi Liberty Media.
Banyak program jangka pendek dan menengah yang sudah diolah. Antara lain regulasi teknis yang memungkinkan balapan makin atraktif dan lebih kompetitif, menurunkan harga tiket, dan mengolah ulang kebijakan tv right agar lebih banyak stasiun televisi yang bisa siaran langsung.
Dan, ke depannya, tak akan ada lagi pembalap yang tarung di level F1 hanya karena mampu membayar ’mahar’ kepada sebuah tim. Untuk itu,kata Brawn, subsidi keuangan bagi seluruh tim juga dibenahi.
Sebagian besar konsep Liberty memang baru berupa janji macam kampanye. Yang sudah terbukti adalah dampak regulasi teknis. Untuk musim 2017 berlaku ketentuan lebar mobil ditambah jadi 2 meter, lebar sayap depan ditambah (1,8 meter). Sementara sayap belakang dikurangi (1,5 meter), diffuser belakang yang lebih besar dan panjang, bobot minimum naik jadi 722 kg (termasuk pembalap), serta melebarkan ban depan dan belakang (sekitar 25% dari spek 2016).
Regulasi ini dimaksudkan untuk menambah kecepatan mobil sekitar 4 sampai 5 detik dari sebelumnya.
Dan,faktanya, lonjakan speed itu langsung terasa dalam tes pra musim di Sirkuit Barcelona, Spanyol, beberapa hari lalu.Ferrari yang dalam satu dekade terakhir ditenggelamkan oleh Renault dan Mercedes mampu membukukan fastetst lap 1:18,634. Itu melampaui catatan waktu seluruh pole position di Barcelona. Sekaligus melampaui rekor kecepatan sirkuit (1:21,670) yang dibuat Kimi Raikkonen (Ferrari) pada musim 2008.
Hasil itu setidaknya jadi pertanda potensi Ferrari untuk mengganggu hegemoni Mercedes yang dominan dalam tiga musim terakhir. Sudah mulai muncul rivalitas yang bagus untuk mem-preview seri pembuka 2017 di GP Australia, Melbourne, pada 26 Maret mendatang.
Apakah akan begitu seterusnya, seiring dengan banyak perubahan yang digagas Liberty Media, tentu ajang pembuktiannya masih panjang. (andro)