Sebuah karya seni Pop Art bergambar Lea Kartika Indra,
Communications Director PT FMI telah tertata rapi di dalam sebuah bingkai dan
siap diserahterimakan. Karya seni Pop Art merupakan bentuk apresiasi tim
redaksi kami kepada 10 refleksi Kartini modern di industri otomotif, dan
perempuan kelahiran Palembang ini merupakan satu di antaranya.
“Senang bisa mendapat penghargaan menarik ini dari
mobilinanews. Saya jadi teringat karya seni dari China yang terpanjang di
ruangan kerja saya. Nampaknya karya seni ini harus disandingkan. Terima kasih
mobilinanews,” kata anggota Jalesenastri alias istri dari seorang perwira
menengah Kolonel Angkatan Laut itu.
Ibu dari dua orang putri ini sedikit tersentak saat kami
menyebut Jalesenastri. “Hahaha..., saya tidak pernah mengatakan hal itu,
kecuali orang tahu sendiri.”
Sebagai pribadi, Lea dikenal sebagai pribadi yang sangat
dinamis dan selalu positif. “Sebenarnya hidup kembali tujuan atau obyektif yang
ingin kita capai. Kalau saya sederhana, hidup dibuat senang saja. Bukan berarti
saya anti sedih. Itu manusiawi, asal jangan lama-lama,” kata perempuan yang
punya hobi baca, menulis, masak, makan dan travelling.
Bicara soal menulis, Lea mengaku suka menulis dari kecil.
Sayangnya karya tulisnya tidak tertata dengan rapi. Kalaupun ada banyak yang
tersimpan dalam disket, alhasil jaman sekarang hampir tidak mungkin mendapat
komputer yang menggunakan sistem disket. Padahal menurutnya, karya tulis banyak
beraliran fiksi dengan kandungan empati cerita yang dalam.
“Ayah saya pernah berpesan, kalau kamu menulis, menulislah
hal yang bisa membuat orang bisa merasakan dirinya ada dalam setiap ruang yang
ada di dalam tulisan itu. Tapi sebelum itu, kamu sendiri sebagai penulis harus
bisa berada di sana terlebih dahulu,” imbuh Lea.
Wuidih, dalem juga
artinya, Bu...
mobilinanews pun semakin tertarik bertanya beberapa hal
secara acak.
Mobilinanews (M): Apakah ibu termasuk pribadi yang religius?
Lea (L) : Sebagai seorang Katolik, saya merasa religius.
Mungkin saya tidak ke gereja setiap hari Minggu, tapi saya termasuk orang yang
suka membaca pertanda menuju kebaikan.
M: Apakah ibu menyekolahkan kedua putri ibu di sekolah internasional?
L: Saya menyekolahkan kedua putri saya di sekolah biasa. Anak itu harus diajarkan susah, biar bisa belajar hidup dan mandiri. Kalau di sekolah internasional, pas ditimpa kesusahan malah bingung mereka.
M: Ibu disopirin atau menyetir sendiri?
L: Disopirin, karena di mobil pun saya bekerja.
M: Menurut Ibu, bekerja itu rutinitas atau bagian dari diri sendiri?
L: Sebaiknya tentu bagian diri sendiri yang disenangi, jadi tidak gampang bosan dan stress.
M: Apa stress healing yang suka ibu lakukan?
L: Memasak.
M: Tol atau non tol?
L: Sudah setahun terakhir, saya dari rumah di Kelapa Gading menuju kantor lewat jalur non tol. Saya merasakan dua tahun terakhir, jalanan di Jakarta makin macet dan tidak karuan. Sungguh bahagia orang yang bisa bekerja dari rumahnya.
Ibarat main catur, mobilinanews tertarik bertanya lebih
banyak, namun suguhan makanan – makanan yang terhampar di meja kami seolah
memanggil untuk disantap. Sesi pertanyaan pun usai, saatnya makan.
Terima kasih atas waktu dan jamuannya yah, Bu Lea...