mobilinanews (Jakarta) - Shell bekerjasama dengan Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) menggelar acara “Ekspose Teknologi Aspal Modifikasi Polimer" hari ini Kamis (14/12) di The Ayana Ballroom, Jakarta.
Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Distributor Shell serta Kontraktor Jalan Raya. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan lebih jauh mengenai teknologi tersebut dan memaparkan manfaat kompetitif teknologi produk ini dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Shell juga memperkenalkan rangkaian produk aspal dengan teknologi modifikasi polimer (PMB), Shell Cariphalte, di Indonesia. “Shell tetap berkomitmen untuk maju bersama Indonesia dengan menghadirkan beragam solusi untuk mendukung pembangunan kedepan. Kami merasa senang dapat menjadi bagian dalam pembangunan infrastruktur Indonesia dan dengan bangga, kami mengembangkan bisnis kami di negeri ini dengan menawarkan produk Shell Bitumen berkualitas tinggi yang diproduksi di Indonesia,” kata Darwin Silalahi, Presiden Direktur PT Shell Indonesia.
Shell Cariphalte PMB memiliki keunggulan dibandingkan aspal konvensional seperti tingkat elastisitas dan daya tahan yang lebih baik terhadap perubahan bentuk. Oleh karenanya, produk ini menghasilkan pengaspalan yang lebih tahan lama, sesuai dengan tingkat kepadatan lalu lintas dan iklim tropis Indonesia.
Pasokan Shell Cariphalte PMB sebagian besar berasal dari pabrik yang baru saja beroperasi di Balaraja, Tangerang. Pabrik yang dioperasikan oleh PT Buntara Megah Inti selaku distributor Shell Bitumen di Indonesia. Pabrik ini mampu memproduksi semua produk Shell Cariphalte dengan beragam tingkatan PMB, tidak hanya spesifikasi PG70, PG 76, PG82. Teknologi PMB juga akan tersedia dalam formulasi yang tahan bahan bakar (Fuelsafe) dan suhu rendah (Low Temperature).
Pengenalan produk baru dan produksi lokal ini sejalan dengan peningkatan kebutuhan solusi jalan raya yang tahan lama guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia serta memperluas konektivitas infrastruktur di seluruh nusantara.
“Guna menciptakan pertumbuhan industri dan ekonomi yang berkelanjutan, perkembangan infrastruktur yang lebih besar sangat dibutuhkan. Di sektor jalan dan bandara, kami berupaya mengadopsi beragam solusi yang lebih maju, seperti aspal dengan modifikasi polimer, yang dapat memberikan performa yang lebih baik dan daya tahan yang lebih lama,” kata Ir. Hediyanto W Husaini, Ketua Umum Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI).
Rangkaian produk Shell Cariphalte telah digunakan di banyak proyek jalan raya, jalan tol, bandara dan beberapa lintasan sirkuit ternama di seluruh dunia. Proyek terbaru, landasan penghubung (taxiway) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga akan menggunakan produk Shell Cariphalte PG76 Fuelsafe.
Sementara itu, Hedy Rahadian, Direktur Preservasi Jalan Direktorat Jendral Bina Marga menyambut baik kehadiran aspal dengan PG 70, 76 hingga 82 yang diperkenalkan Shell. "Pembangunan jalan beberapa tahun terakhir terus meningkat signifikan dan kualitas produk aspal itu semakin dibutuhkan. Di Indonesia kebutuhan aspal itu 48 ribu kilometer," jelasnya.
Shell Cariphalte PMB juga telah diuji di ruas-ruas tertentu Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, Jalan Raya di Magelang dan Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar. (adr)