Mobilinanews.com, (Jakarta) – Diakhir bulan Januari lalu (29/1) Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama meluncurkan tera parker otomatis yang ditujukan guna meningkatkan kedisiplinan pengguna parkir serta meminimalir kebocoran pemasukan parkir yang mencapai Rp 500 miliar pertahun. Namun apakah efektif?
Alat meter parkir secara elektronik bekerjasama dengan jaringan Bank Nasional dengan kartu yang dapat di reload, memasang tarif Rp 5 ribu per jamnya, terpasang di sekitar area jalan Agus Salim dan Jalan Boulevard Kelapa Gading justru menuai protes baik dari juru parkir yang ditugaskan menjaga maupun dari para pengguna parkir.
“Susah mas, sering banget justru jadi adu mulut sama pemilik mobil yang parkir. Kebanyakan sih gak peduli dan belum menganggap meter parkir. Bahkan saya sempat dijotos lantaran mengingatkan pengguna untuk bayar parkir di mesin,” ujar juru parkir di Kelapa Gading yang enggan disebutkan namanya pada mobilinanews.
Lain halnya dengan para pengguna parkir yang merasa hanya sebentar menggunakan area parkir, bahkan sebagian mengaku tidak tahu sosialisasi meter parkir.
“Saya tidak tahu kalo daerah Sabang ada meter parkir. Tapi begitu diingatkan saya bayar ke juru parkir karena belum memiliki kartu parkir,” ujar Rahmat asal Bekasi.
Sebagai antisipasi meskipun telah tersedia alat meter parkir, para juru parkir yang berjaga juga dibekali tiket parkir manual. Hal ini untuk mengatisipasi pengguna parkir yang belum memiliki tiket parkir seperti rahmat.
Meskipun masih menuai pro kontra, namun Basuki atau yang kerap dipanggil Ahok, justru akan menambah sekitar 300 titik parkir electronic di Jakarta. Dilansir oleh Jakarta.go.id pendapatan di area jalan Sabang meningkat dari Rp 500 ribu menjadi Rp 5 juta perhari. Dan jika 300 titik parkir jadi diterapkan, total penghasilan parkir dapat mencapai angka Rp 26 miliar pertahunnya.
Terlepas dari efektif atau tidaknya, sejauh para masyarakat memiliki kesadaran membuat Jakarta lebih tertib seharusnya pemilik mobil malu. Beli mobil sanggup, tapi enggan bayar parkir. Gimana sih!