mobilinanews (Jakarta) – Pebalap Rafid Topan Sucipto mengaku kecewa berat. Pasalnya, Pemda DKI hanya memberi Rp 250 juta untuk peraih medali emas pada PON Jawa Barat, September lalu. Padahal saat itu Gubernur Ahok janji Rp 1 miliar.
“Seperti halnya atlet lain yang meraih medali emas di PON lalu, kecewa banget pastinya. Karena realisasinya jauh dari janjinya saat itu yang Rp 1 miliar. Saya hanya bisa berdoa dan berharap agar bonusnya bisa direvisi sesuai janji,” ujar Topan kepada mobilinanews.
Tak hanya itu, janji tambahan bonus Rp 300 juta dari KONI DKI juga kenyataannya gak ada. “Aduh, saya juga ngak ngerti kenapa bisa kaya gitu. Pusing saya jadinya mas,” lanjut peraih 1 medali emas dan 1 perak dari balap motor untuk DKI di PON lalu itu.
Menurut Topan, pada Jumat (16/12) lalu dana itu sudah masuk ke ATM-nya. Jumlahnya Rp 250 juta, namun ATM nya itu sudah diserahkan kepada IMI DKI buat dipotong langsung 30 persen. Dibagikan kepada anggota tim lainnya dari pebalap lain sampai para mekanik. “Besok baru mau saya cek lagi deh,” ungkap Topan.
Penyerahan bonus para peraih medali PON dilakukan di Balaikota DKI oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI, Sonny Soemarsono pada Jumat (16/12). Namun acara yang dilabeli tali asih itu berubah menjadi demo para atlet.
“Sesuai peraturan pemerintah, bonus untuk peraih medali emas dibatasi maksimal Rp 250 juta. Jadi kalau saya memberikan lebih yakni sampai Rp 1 miliar berarti melanggar peraturan itu. Meski begitu, nanti coba saya diskusikan lagi dengan pihak terkait,” ujar Sonny yang disambut huuu dari para atlet.
Saat acara pelepasan kontingen PON DKI menuju ke Jawa Barat beberapa waktu lalu, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama memang menjanjikan Rp 1 miliar untuk peraih medali emas. Namun saat ini pria yang akrab disapa Ahok itu wajib cuti karena mengikuti proses untuk pencalonan kembali menjadi Gubernur DKI
.Kita tunggu saja update tentang perbonusan PON ini deh. (budsan)