mobilinanews (Jakarta) – Selama 2018, Daihatsu hanya menelurkan satu model baru, yakni generasi ketiga Sirion yang diimpor dari Malaysia mulai awal tahun.
Secara keseluruhan hampir semua model Daihatsu mengalami kenaikan angka penjualan, terutama pada model New Terios dan Sigra yang jadi kontributor terbesar.
Namun kondisi ini berbanding terbalik pada model Xenia dan Ayla yang bisa dibilang jeblok.
Sejak pertengahan tahun 2018, penjualan Daihatsu Xenia terus mencatatkan angka yang kurang begitu menggembirakan dibanding pencapaian tahun lalu pada periode yang sama.
Xenia sebagai jagoan lama di segmen low MPV pun tidak mampu mendulang angka penjualan yang menggembirakan pada gelaran GIIAS 2018 lalu.
Padahal di ajang tahunan ini hampir semua pabrikan otomotif dalam grup Astra turut berpartisipasi, bahkan Astra Financial menjadi sponsor utamanya.
Tawaran label special edition pada Xenia yang ditampilkan pun belum mampu mendongkrak penjualan selama 11 hari pameran tersebut.
Bila dibandingkan dengan saudara kembarnya, meski minim penyegaran ternyata Toyota Avanza mampu mencetak angka penjualan sebanyak 1.105 unit.
Pada kesempatan yang sama Daihatsu Xenia hanya membukukan penjualan sebesar 13% dari total penjualan 716 unit untuk seluruh model yang dipamerkan.
Artinya, secara kalkulasi Daihatsu Xenia hanya terjual 93 unit saja di GIIAS 2018. Minimnya inovasi dan model yang sudah jenuh bisa menjadi salah satu faktor penurunan angka penjualan.
Bisa jadi kehadiran merek baru asal Tiongkok yang mengisi celah pasar melalui strategi harga jual yang lebih murah dan segenap keunggulannya, mampu mencuri kue penjualan di kelas LCGC dan Low MPV yang sudah eksis terlebih dahulu.
Sepertinya Xenia dan Ayla di 2019 butuh inovasi dan strategi baru untuk kembali menaikkan angka penjualan yang signifikan. (anto)