mobilinanews.com (Palimanan) – Sebagai antisipasi terjadinya kondisi darurat di sepanjang ruas tol Cikapali, pengelola tol terpanjang di Indonesia itu memperketat shift jaga tim rescue jelang mudik lebaran. Tim rescue yang berkordinasi dengan patroli saling bersiaga melakukan antisipasi jika didapati adanya kecelakaan ataupun keadaan darurat lainnya.
“Tim terdiri dari mobil rescue, ambulance dan mobil derek. Mobil rescue ada 2 unit kendaraan untuk cakupan wilayah Timur dan Barat, ambulance masing-masing 3 unit dan 2 mobil derek stand by di 7 titik exit tol Cikapali,” ujar Dwi Anton, Kepala Shift Lintas Marga Sedaya kepada tim Expedisi Mudik V-KOOL Mobilinanews.
Tim ekspedisi melakukan pengecekan secara langsung perihal kesiapan mobil rescue serta ambulance yang dimiliki pengelola tol. Ambulance yang menggunakan unit mobil Hyundai ini telah lengkap dengan beragam alat penunjang keselamatan darurat.
“Kami bisa menangani kondisi vital yang disebabkan kecelakaan dengan alat-alat yang tersedia. Untuk cidera patah tulang, pendarahan luar, cidera tulang belakang hingga operasi kecil seperti menjahit luka sobek. Sebagai antisipasi lanjutan, diwilayah Barat bekerjasama dengan RS. MH. Thamrin dan wilayah Timur dengan RS. Mitra Plumbon,” ujar Agung Safaat tenaga medis yang menghandle wilayah Timur.
Begitupun untuk mobil rescue, beragam tool berat siap mengantisipasi keadaan darurat. Toyota Hilux telah dijejali beragam perkakas seperti Cutter (pemotong baja), Speeder (pembuka celah), Ram (dongkrak) dan power unit yang berfungsi untuk menggerakan beragam tools darurat tersebut.
Tim rescue berkordinasi dengan 8 mobil patrol yang melakukan sweeping disepanjang wilayah Timur (Cikopo-Cikedung) dan Barat (Cikedung-Palimanan). Jika saat ini tim rescue terbagi dalam 3 shift (8 jam), jelang mudik lebaran akan ditambah personil tim jaga serta beat patrol yang terbagi dalam 4 tim.