mobilinanews –Tidak terasa musim mudik sebentar lagi tiba. Meski jalanan makin macet, akibat populasi kendaraan yang makin tinggi, sementara perkembangan ruas jalan cenderung lamban, tentu tidak menyurutkan Anda para pemudik untuk mengemudikan mobil kesayangan hingga sampai ke kampung halaman.
Terkait hal itu, tim redaksi mobilinanews ingin berbagai pengalaman selama mengemudikan mobil untuk rute jarak menengah dan jarak jauh. Berikut delapan hal yang kami harapkan dapat memberikan sumbangsih manfaat bagi Anda yang melakukan aktivitas mudik dengan mobil pribadi:
1. Pastikan kondisi kendaraan dan Anda sebagai pengemudi dalam keadaan sehat untuk perjalanan jauh. Cek tekanan angin yang sesuai.
2. Pastikan mendapat posisi duduk mengemudi yang membuat Anda nyaman dalam berkendara, dengan tangan kiri berada di jarum jam 9 atau 10, sementara tangan kanan berada di posisi jarum jam 2 atau 3. Sebaiknya posisi ibu jari tetap tegak di setir kemudi, jangan melingkar. Hal ini membuat Anda lebih mudah memutar roda kemudi.
3. Pastikan Anda senantisa memperhatikan situasi sekeliling mobil secara kontinyu (fokus utama tetap ke depan), khususnya saat ingin berpindah lajur atau melakukan deselerasi (mengurangi kecepatan kendaraan). Hal ini penting untuk memantau kendaraan di sekeliling Anda, atau dalam jarak aman dari kendaraan yang melaju di belakang mobil Anda.
4. Saat hendak berpindah lajur , kami menyarankan Anda memantau situasi terlebih dahulu melalui kedua kaca spion, lalu nyalakan lampu sein. Dan sebelum mobil berpindah lajur, pastikan Anda menoleh sesaat ke arah lajur yang akan diambil untuk menghindari sisi yang tidak terlihat (blind spot) di kaca spion.
5. Jaga jarak aman dengan kendaraan yang berada di depan saat berakselerasi. Hal kami anggap penting untuk mendapat jarak pengereman maksimum, jikalau terjadi hal – hal yang tidak diinginkan terjadi di depan.
6. Ketika memasuki, kami menyarankan Anda mengikuti kiat standar safety driving, dimana putaran setir kemudi dilakukan dengan sistem “tarik dan lepas” (pull and release). Sistem ini akan lebih mudah bagi Anda, ketika harus melakukan counter steering.
7. Perhatikan karakter output mobil Anda. Sebagai misal pengalaman kami saat mengemudikan Daihatsu Terios dan Daihatsu Luxio. Meski kendaraan ini didukung tipe mesin yang sama, namun memiliki kinerja yang berbeda di medan tanjakan. Pada Daihatsu Luxio saat melintasi rute Nagreg, ban mobil depan baru bisa mendapat traksi yang cukup pada posisi gigi 1 dan putaran mesin minimal 2.000 rpm. Sementara pada Daihatsu Terios, suplai traksi yang cukup pada roda depan untuk melibas jalur menanjak sudah dapat pada posisi gigi 2 dan putaran mesin minimal 1.800 rpm. (Waktu pengujian dan jumlah penumpang, serta muatan barang sama).
8. Jika Anda mulai lelah berkendara, kami menyarankan jangan memaksakan untuk terus mengemudi. Carilah rest area terdekat untuk beristirahat sejenak.
Semoga delapan tips ini dapat memberikan manfaat bagi Anda.
Terkait hal itu, tim redaksi mobilinanews ingin berbagai pengalaman selama mengemudikan mobil untuk rute jarak menengah dan jarak jauh. Berikut delapan hal yang kami harapkan dapat memberikan sumbangsih manfaat bagi Anda yang melakukan aktivitas mudik dengan mobil pribadi:
1. Pastikan kondisi kendaraan dan Anda sebagai pengemudi dalam keadaan sehat untuk perjalanan jauh. Cek tekanan angin yang sesuai.
2. Pastikan mendapat posisi duduk mengemudi yang membuat Anda nyaman dalam berkendara, dengan tangan kiri berada di jarum jam 9 atau 10, sementara tangan kanan berada di posisi jarum jam 2 atau 3. Sebaiknya posisi ibu jari tetap tegak di setir kemudi, jangan melingkar. Hal ini membuat Anda lebih mudah memutar roda kemudi.
3. Pastikan Anda senantisa memperhatikan situasi sekeliling mobil secara kontinyu (fokus utama tetap ke depan), khususnya saat ingin berpindah lajur atau melakukan deselerasi (mengurangi kecepatan kendaraan). Hal ini penting untuk memantau kendaraan di sekeliling Anda, atau dalam jarak aman dari kendaraan yang melaju di belakang mobil Anda.
4. Saat hendak berpindah lajur , kami menyarankan Anda memantau situasi terlebih dahulu melalui kedua kaca spion, lalu nyalakan lampu sein. Dan sebelum mobil berpindah lajur, pastikan Anda menoleh sesaat ke arah lajur yang akan diambil untuk menghindari sisi yang tidak terlihat (blind spot) di kaca spion.
5. Jaga jarak aman dengan kendaraan yang berada di depan saat berakselerasi. Hal kami anggap penting untuk mendapat jarak pengereman maksimum, jikalau terjadi hal – hal yang tidak diinginkan terjadi di depan.
6. Ketika memasuki, kami menyarankan Anda mengikuti kiat standar safety driving, dimana putaran setir kemudi dilakukan dengan sistem “tarik dan lepas” (pull and release). Sistem ini akan lebih mudah bagi Anda, ketika harus melakukan counter steering.
7. Perhatikan karakter output mobil Anda. Sebagai misal pengalaman kami saat mengemudikan Daihatsu Terios dan Daihatsu Luxio. Meski kendaraan ini didukung tipe mesin yang sama, namun memiliki kinerja yang berbeda di medan tanjakan. Pada Daihatsu Luxio saat melintasi rute Nagreg, ban mobil depan baru bisa mendapat traksi yang cukup pada posisi gigi 1 dan putaran mesin minimal 2.000 rpm. Sementara pada Daihatsu Terios, suplai traksi yang cukup pada roda depan untuk melibas jalur menanjak sudah dapat pada posisi gigi 2 dan putaran mesin minimal 1.800 rpm. (Waktu pengujian dan jumlah penumpang, serta muatan barang sama).
8. Jika Anda mulai lelah berkendara, kami menyarankan jangan memaksakan untuk terus mengemudi. Carilah rest area terdekat untuk beristirahat sejenak.
Semoga delapan tips ini dapat memberikan manfaat bagi Anda.