mobilinanews (Jepang) - Suzuki dikabarkan bakal menarik Jimny dari pasar Eropa. Hal ini disebabkan Suzuki Jimny tidak memenuhi standar emisi yang ketat di Eropa.
Dengan mesin K15B, Suzuki Jimny menghasilkan 154 gram CO2 per kilometer, sedangkan rata-rata maksimum Eropa adalah 95 gram CO2 per kilometer pada tahun 2021
Suzuki sebenarnya memiliki teknologi yang lebih ramah lingkungan tetapi tidak ditawarkan pada Jimny, bahkan dalam versi kei yang hadir dengan mesin 660 cc di Land of the Rising Sun.
Akan tetapi untuk konsumen yang sudah memesan, pengiriman unit akan tetap dilakukan.
"Suzuki akan melakukan segala upaya untuk memastikan pengiriman ke pelanggannya yang telah melakukan pemesanan," ujar keterangan resmi Suzuki, dilansir dari Autoevolution.
Merek juga telah menyoroti bahwa Ignis dan Swift akan menampilkan hibridisasi 12 volt sebagai standar, sedangkan Swift Sport, S- Cross, dan S-Cross akan dibekali dengan sistem 48-volt.
Mengenai mesin mana yang akan menjadi pengganti yang cocok untuk 1,5 liter, pilihan terbaik Suzuki adalah 1.4 BoosterJet SHVS dengan 140 PS (138 hp) dan torsi 235 Nm.
Dengan nama kode K14D, mesin ini menjanjikan emisi karbon dioksida 20 persen lebih rendah dan peningkatan konsumsi bahan bakar 15 persen.
Terhitung dari 2021, Jimny siap untuk kembali sebagai kendaraan di bawah kategori N1. SUV ini akan dibebaskan dari rata-rata 95 gram.
Sesuai peraturan saat ini, kendaraan N1 digunakan untuk segmen kendaraan pengangkut barang dan tidak melebihi 3,5 ton. Kategori ini mencakup truk pickup dan van. (adr)