mobilinanews (Inggris) - Ternyata FIA hanya menggertak Lewis Hamilton dengan istilah investigasi terkait kaos yang dipakai pembalap Mercedes itu di Sirkuit Mugello lalu.
Faktanya Federasi Balap Mobil Internasional itu tak ada langkah lanjutan penyelidikan dan memastikan Hamilton lolos dari hukuman. Hal itu ditegaskan juru bicara FIA tanpa menyebutkan alasan pengentian penyelidikan itu.
Dikutip dari dailymail, FIA tak menyalahkan Hamilton tetapi akan melarang tindakan serupa di masa mendatang.
Sang jubir menambahkan FIA mendukung aksi-aksi sosial yang dilakukan Hamilton maupun drier F1 lainnya, tapi di saat sama juga ingin melindungi organisasi FIA dari unsur politik.
Kaos yang digunakan hamilton sebelum dan sesudah balapan di Mugello membawa masalah karena pesan tertulis di dalamnya. Ia mengungkit kasus pembunuan wanita kulit hitam AS oleh seorang polisi, dengan pesan "Tangkap Polisi Pembunuh Breonna Taylor."
Pesan itu mengundang pro dan kontra. Yang kontra menyebut langkah Hamilton sudah terlalu jauh mencampuri kasus hukum dan cenderung sudah menjadi kasus politik.
Sebagai atlet besar ia seharusnya bisa memisahkan antara urusan olahraga dan politik. Dan, FIA sendiri punya peraturan tertulis soal larangan membawa isu politik ke dalam arena F1 baik oleh pembalap maupun tim.
Hamilton memang aktif dalam gerakan BlackLiveMatter, sebuah komunitas yang membesar akibat tewasnya George Floyd di tangan polisi AS silam. Ia yang punya inisiatif menguba livery tim mercedes dari siler menjadi serba hitam saat ini.
Ia juga yang menginisiasi aksi berlutut jelang race F1 sebagai simbol dukungan perjuangan melawan perilaku rasisme di dalam masyarakat. Faktanya, tak semua pembalap setuju dengan cara itu dengan tetap berdiri saat acara. (rnp)