Rencana VinFast Kuasai Indonesia Jadikan Kunci Pasar Otomotif Terbesar di GIIAS 2024

Selasa, 16/07/2024 05:01 WIB |
GIIAS: Langkah Lanjutan VinFast Kuasai Pasar Indonesia
GIIAS: Langkah Lanjutan VinFast Kuasai Pasar Indonesia

mobilinanews (Jakarta) - Industri kendaraan listrik (electric vehicle/ EV) sedang menghadapi berbagai tantangan jangka pendek, tetapi VinFast tetap menunjukkan keyakinan dalam prospek jangka panjang industri ini, terutama di Indonesia.

Keyakinan ini didasari oleh rangkaian pencapaian VinFast di Negeri Zamrud Khatulistiwa ini. Partisipasi VinFast di pameran otomotif GIIAS 2024 dengan memperkenalkan lini kendaraan listrik yang mempertegas komitmen untuk semakin dekat dengan konsumen di Indonesia.

VinFast yang telah terdaftar di Nasdaq ini juga menghadapi berbagai tantangan di industri, tapi VinFast yakin akan adanya perubahan dalam jangka panjang. Merujuk pada pertumbuhannya di Indonesia yang merupakan kekuatan ekonomi di Asia Tenggara dan pasar EV yang berkembang pesat, VinFast yakin tantangan di industri hanya bersifat sementara.

Sebagai upaya cepat memasuki pasar Asia Tenggara, VinFast telah meluncurkan dua penjualan mobil listrik tipe SUV, membuka toko-toko dealer serta mengumumkan akan membangun pabrik mobil listrik di Indonesia; ketiga hal itu dilakukan dalam kurun waktu lima bulan.

Langkah taktis tersebut mempertegas strategi bisnis VinFast untuk menguasai pasar kendaraan listrik Indonesia yang terus berkembang.

Indonesia Tampil Sebagai Pasar Kunci dari VinFast

Dengan total jumlah penduduk 250 juta jiwa, Indonesia merupakan raksasa ekonomi di Asia Tenggara dan juga salah satu pasar otomotif terbesar di kawasan ini.

Indonesia muncul sebagai pasar strategis bagi VinFast. Fokus pemerintah untuk `melistrikkan` sektor transportasi di Indonesia melalui berbagai inisiatif yang mendukung industri kendaraan listrik, membuat Indonesia menjadi target utama rencana ekspansi VinFast.

Indonesia juga memiliki keunggulan `alami` dalam perlombaan kendaraan listrik. Merujuk pada data ASEAN Briefing, Indonesia merupakan eksportir nikel terbesar di dunia yang memegang 22% cadangan global.

Nikel sendiri merupakan komponen vital dalam baterai kendaraan listrik. Kekayaan sumber daya alam di negara ini juga mencakup tembaga, kobalt dan bauksit yang semakin memperkuat potensi Indonesia untuk menjelma menjadi pusat EV di dunia.

Meskipun begitu, membangun industri kendaraan listrik yang solid membutuhkan lebih dari sekadar sumber daya dalam. Keahlian, tenaga kerja yang terampil, serta investasi juga dibutuhkan untuk membangun industri ini.

Menyadari hal tersebut, Indonesia secara aktif mendekati produsen kendaraan listrik asing seperti VinFast, dengan tujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki serta mengembangkan rantai pasokan kendaraan listrik dalam negeri yang kuat.

Faktanya, Indonesia sedang menetapkan tujuan ambisius untuk mengadopsi kendaraan listrik. Pemerintah menargetkan untuk `mengaspalkan` 2,5 juta kendaraan listrik pada 2025, termasuk 400 ribu mobil listrik.

Pada 2030, target produksi kendaraan listrik ialah sebanyak 600 ribu, termasuk peningkatan signifikan pada kendaraan listrik roda dua dan mobil listrik. Selain itu, pemerintah Indonesia juga berencana memperluas jaringan infrastruktur pengisian tenaga listrik, dari 267 stasiun menjadi 2.400 lokasi.

Meski masih dalam tahapan awal, pasar kendaraan listrik domestik di Indonesia mengalami pertumbuhan yang menjanjikan.

Penjualan melonjak 700% pada 2022, terutama dalam penjualan motor listrik; moda transportasi populer di negara ini.

Sebagai negara dengan populasi di Asia Tenggara dan pertumbuhan kelas menengah, menawarkan peluang signifikan bagi pasar kendaraan listrik. Dukungan pemerintah juga mendorong potensi pasar yang sudah ada.

Indonesia telah mengimplementasikan roadmap (peta jalan) untuk pengembangan EV, di antaranya dengan kebijakan pemotongan pajak atas komponen EV impor, subsidi untuk pembeli, serta komitmen untuk membangun infrastruktur pengisian tenaga listrik di skala nasional.

VinFast sebagai salah satu produsen kendaraan listrik terkemuka di Asia Tenggara, memiliki posisi tepat untuk berkontribusi terhadap upaya Indonesia mencapai transportasi berkelanjutan.

Didirikan pada 2017 dan merupakan bagian dari VinGroup, VinFast kini memiliki manufaktur mobil dan motor listrik mutakhir dengan skalabilitas terdepan dengan menggunakan otomasi industry hingga 90 persen di kota Hai Phong, Vietnam.

Indonesia bukan hanya pasar kunci penjualan lini kendaraan listrik VinFast, namun juga memiliki potensi sebagai kunci utama dalam rantai pasokan kendaraan listrik VinFast di dunia. Pada Februari lalu, VinFast mengumumkan rencana untuk membangun pabrik di Indonesia, yang memiliki kapasitas produksi tahunan hingga 50 ribu kendaraan listrik.

Fasilitas ini akan memperkuat rantai pasokan dan daya saing VinFast di level global. Partisipasi VinFast di GIIAS memperlihatkan fokus perusahaan dalam memperkenalkan kendaraan listrik kepada konsumen di Indonesia.

“GIIAS 2024 memberikan wadah bagi VinFast untuk memperkenalkan produk kami kepada masyarakat Indonesia,” ujar CEO VinFast Indonesia, Temmy Wiradjaja.

“Ini juga menegaskan komitmen kami untuk mendukung perubahan Indonesia menuju solusi transportasi ramah lingkungan. Kami yakin penawaran kami dapat memenuhi berbagai kebutuhan konsumen, dan kami bangga dalam menghadirkan kendaraan listrik yang modern, cerdas serta ramah lingkungan yang dapat berkontribusi kepada masa depan yang lebih berkelanjutan.” (Arf)