mobilinanews (Jakarta) – Hasil Test Race di sirkuit virtual Red Bull Ring Austria, Balap di Rumah Race Againts Pandemic (BDRRAP) Rabu (23/9/2020) malam kemarin di Group A masih dikuasai sim racer senior Jaka Siswoyo.
Namun di posisi kedua dan ketiga ditempati Presley Martono dan Daffa AB, keduanya adalah pambalap gokart (Pro Driver). Dan, mereka berdua ternyata sahabatan, meski berbeda usia. Akrabnya, juga saat sama-sama mengikuti BDR Ramadhan lalu.
Setelah dari gokart, prestasi Presley sudah sampai jenjang Formula Renault di Inggris dan juara umum F4 SEA 2017.
Kelanjutan dari pertemanan itu, Presley telah beberapa bulan ini menjadi coach (pelatih) Daffa di gokart. Daffa adalah pimpinan klasemen sementara kelas Junior Eshark Rok Cup 2020 di Sentul International Karting Circuit (SIKC), Bogor.
Namun di BDRRAP kali ini, mereka terpaksa harus bersaing menjadi yang terbaik dan itu sudah dimulai pada Test Race kemarin. Presley kedua dan Daffa ketiga.
Jaka Siswoyo, salah satu Sim Racer terbaik Indonesia ternyata juga mengamati perkembangan 2 new comer di ajang balap Simulator itu.
“Kalau Daffa AB, termasuk cepat kemajuannya. Bisa jadi, Daffa nanti di seri 1 BDRRAP lebih cepat dari Presley,” ujar Jaka Siswoyo kepada mobilinanews.
Tidak ada penjelasan lebih lanjut dari bang Jaka. Mungkin salah satu alasannya, karena Daffa sudah masuk Group A di BDR 1, sementara Presley masih di Group B.
Namun menurut Jaka Siswoyo, suasana Test Race dengan race sesungguhnya berbeda, karena belum semua pembalap terbaik keluar (ikutan).
Terkait hasil dan performance Daffa AB di Test Race BDRRAP, mendapat tanggapan Irjen Pol (P) Anang Boedihardjo, ayahanda Daffa.
“Saya lihat, masih agak sedikit berat lawan Presley dan Jaka Siswoyo di trek lurusnya. Belum tahu persis, apakah Daffa yang masih belum berani full tekan gas, atau ngerem di tikungan terlau cepat, atau perangkat (simulatornya} yang kurang mendukung,” kata Anang.
Dan, Anang sepakat untuk sama-sama melihat balapan yang sesungguhnya pada Sabtu (26/9/2020) besok seri 1 BDRRAP di sirkuit Nurburgring, Jerman.
“Dari Test Race kemarin, paling tidak kita bisa lihat ketenangan Daffa saat balapan dan cepat mengcounter jika terjadi crash. Seperti di R1 (tikungan 1) selepas start, Daffa sempat senggolan dengan Attaya Kenzie karena disundul pembalap dari belakang. Tapi Daffa cepat mengcounter, dan korbannya Kenzie sampai keluar trek dan akhirnya mundur ke belakang,” ungkap Anang.
Anang melihat, putra bungsunya itu begitu start tidak ragu-ragu lagi dan tidak menyia-siakan untuk bisa berebut masuk R1 duluan. “Dan itu sangat menguntungkan Daffa. Kalau dulu, dia berfikir itu baru start, jadi santai saja dulu hehe,” lanjutnya.
Menurut Anang, untuk balap Simulator, Daffa banyak komunikasi tentang teknis dengan Jaka Siswoyo. “Sedangkan Presley yang pelatihnya di gokart, justru sekarang menjadi saingan berat Daffa di BDR 2,” ungkap Anang.
Sementara untuk peralatan Simulator, saat ini Daffa masih membandingkan kekurangan dan kelebihan masing masing type dan merek, sehingga belum final mana yang akan dibeli.
“Tapi sebelum akhir seri nanti, dia sudah bisa memutuskan mana yang harus dibeli dan bisa digunakan sebelum round terakhir di sirkuit Imola, Italia, 24 Oktober 2020,” pungkas Anang. (bs)