
mobilanews (Latvia) - Baru tahun ini Latvia terpilih masuk kalender kompetisi FIA-World Rally Championship (WRC) setelah sekian lama hanya main di kejurnas dan Kejuaraan Eropa. Tapi, magnetnya langsung kuat.
Atmosfernya dari sisi penyelenggaraan langsung berkelas dunia. Animo.penggemar pun luar biasa seperti halnya di negeri tetangga, Finlandia. Trek reli kedua negara ini pun kurang.lebih sama, gravel dengan banyak jumpingan.
Hingga Sabtu (20/7) dinihari WIB, kejuaraan sudah berlangsung 8 SS (Special Stage). Sangat menarik karena dua perally teratas justru jadi pertempuran dua perally muda asal Latvia dan Finlandia, Martins Sesks (M-Sport Ford) dan Kalle Rovanpera (Toyota Gazoo Racing).
Sebagai juara dunia bertahan, sama sekali tak mengejutkan jika Rovanpera (23 tahun) langsung memimpin kejuaraan sementara. Apalagi, ia pun tengah on fire setelah kemenangan di seri WRC sebelumnya di Polandia.
Yang super istimewa adalah perlawanan local hero Sesk (24 tahun). Bisa menempel Rovanpera di perringkat kedua tercepat meski dengan gap sementara sampai 15,7 detik.
Sesk tak sekadar local hero. Ia memang mengejutkan. Baru di Polandia kemarin ia main di kelas Rally1 dan sukses finish P4 di atas Ford Puma Rally1, dan mobil itu pun tidak pakai sistem hybrid.
Jadi, di Latvia inilah debutnya dimulai dengan mobil spek tertinggi seperti kelas para pembalap papan atas WRC. Ia besut Puma Rally1 Hybrid. Dan, langsung datangkan hasil dengan dua kemenangan di SS (SS3 dan 4). Rbanpera menang di 5 SS, serta perally legendaris Sebastien Ogier (Toyota Gazoo racing) baru memenangkan satu SS.
Tak hanya Ogier. Untuk sementara ini Sesk berarti juga mengalahkan perally yang sudah larutan di ajang WRC seperti Elfyn evans (Toyota), duet Hyundai Ott Tanak dan Thierry Neuville, bahkan driver utama tim Ford Adrien Fourmaux.
"Amazing! Benar-benar gila suasananya. Penonton sungguh luar biasa dan sangat positif buat kami selaku tuan rumah. Semoga dua hari sisa lomba hingga Minggu nanti tetap bergelora," ucap Sesk yang terbukti cepat beradaptasi dengan spek baru mobilnya.
Rovanpera pun antusias. Perlawanan dan kecepatan Sesk membuatnya terpesona. Dan, ia juga merasa layak menjadi local hero seperti Sesk meski berkebangsaan Finlandia. Pasalnya, karir reli Rovanpera justru dimulai dengan rutinitas ikut reli Latvia sejak berumur belasan tahun. Terakhir ia tampil di sana 8 tahun lalu, saat usianya 17 tahun dan mulai main di level WRC.
"Ini ibarat pulang kampung buat saya. Basis reli saya justru terbentuk dari sini. Datang ke sini selalu menyenangkan," kata pemegang rekor juara dunia termuda serial WRC itu.
Sama-sama muda, tapi yang satu juara dunia dan satunya rookie. Tapi, ada satu hal lagi yang membuat menarik memperbandingkan Rovanpera dengan Sesk.
Rov⁷anpera adalah anak dari Harry Rovanpera, mantan perally top Finlandia. Sementara Sesk adalah putra mantan walikota Liepaja, kota penyelenggara Rally Latvia, yang juga hobi reli. Anak pembalap dan pejabat, begitulah kira-kira nuansa persaingan di baris atas Rally Latvia yang mestinya semakin menggiurkan dalam 2 hari ke depan. Sembari menunggu sensasi apalagi yang akan terjadi.
Sabtu (20/7) ini berlangsung SS9 hingga 16. SS17 hingga 20 berlangsung di final day Minggu esok. (rn)