mobilinanews (Jakarta) - Frederick Sitompul atau lebih dikenal dengan Ricky Sitompul mengatakan sebagai race commentator, harus menguasai materi berupa sirkuit dan pembalap yang berlaga.
Untuk urusan balap sungguhan, bisa dikatakan sudah khatam bagi Ricky. Namun, saat dihadapi dengan balap virtual, Ricky mengaku harus melakukan banyak riset terkait dua hal tersebut.
Sirkuit yang digunakan, bukanlah hal yang familiar bagi Ricky. Biasanya, sirkuit tersebut hanya disaksikan saat gelaran balap dunia seperti Formula 1 atau MotoGP.
Bagi Ricky, melakukan riset merupakan hal yang wajib agar materi yang ia kuasai menjadi lebih banyak dan bahan pembicaraan sangat related dengan yang terjadi di balapan.
"Kesulitan sih enggak. Tapi memang, kesulitan tersebut hanya awalnya saja. Karena saya tidak tahu tentang sirkuit yang digunakan. Kalau di Indonesia, sirkuit saya sudah tahu, tapi kalau ini kan sirkuit yang hanya kita saksisan saat balap Formula 1 atau MotoGP," ujar Ricky Sitompul.
Selain melakukan riset terhadap sirkuit, Ricky juga mencari tahu mengenai profil dari sim racer.
Menurutnya, dari 100 slot pembalap yang ada, hanya 23 yang ia tahu profilnya. Selebihnya, ia harus mencari tahu dulu sebelum balapan tersebut dimulai.
"Profiling sim racer itu penting banget untuk saya. Mengenai siapa dia, seperti apa prestasinya, dan lain-lain. Dan ini sudah masuk session kedua, sekarang saya sudah tahu mengenai apa yang harus saya lakukan. Bukan kesulitan yang gimana-gimana sih, tapi memang harus beradaptasi banget. Melalui riset mengenai siapa saja sim racernya," tambah Ricky.
Setelah melakukan beberapa riset mengenai sim racer, ia pun tidak lagi kesulitan untuk membawakan tugasnya sebagai tukang ngoceh sepanjang balapan.
Hal ini tentu sebagai penunjang kinerjanya guna memberikan informasi kepada yang menyaksikan balap virtual tersebut. (hf)