
mobilinanews (Jerman) - Mantan Team Principal Ferrari Mattia Binotto direkrut Audi untuk memimpin gerak pabrikan Jerman itu masuk F1 pada musim 2026. Ia pegang 2 jabatan strategis sekaligus.
Saat keluar dari Ferrari pada akhir tahun 2022, Binotto diisukan akan gabung dengan Audi. Tapi, fakta kemudian yang direkrut Audi adalah Andreas Seidl dari McLaren.
Kini Seidle keluar. Binotto pun bakal dilantik untuk dua posisi sekaligus, yakni Chief Operating Officer (COO) dan Chief Technology Officer (CTO). Ia bertanggungjawab penuh pada semua bentuk persiapan Audi ikut kompetisi F1 2026 yang persiapannya dimulai pada tahun depan.
Audi sendiri sudah mengambil.alih sepenuhnya kepemilikan Sauber, tim yang sudah lama berkecimpung di balap F1. Karena itu Audi F1 nantinya adalah tim pabrikan.
"Saya senang bisa merekrut Binotto ke dalam proyek F1 kami yang ambisius. Dengan pengalamannya 25 tahun di F1, tak lagi diragukan kontribusinya yang akan sangat bermanfaat buat Audi," komentar CEO Audi Gernot Dollner.
Ia tak sebut alasan mengapa Seidle pergi, padahal ia yang menangani persiapan Audi sejak memutuskan akan masuk kancah F1.
Binotto memimpin Ferrari pada musim kompetisi 2019 hingga 2022. Di bawah kendalinya, The Prancing Horse sebenarnya mampu bersaing dengan tim Mercedes dan Red Bull Racing di beberapa race.
Hanya saja acap terjadi blunder dalam menyusun strategi saat balapan yang membuat Binotto dikritik habis oleh tifosi. Belakangan, mobil besutan Charles Leclerc dan Carlos Sainz pun acap bermasalah, yang kemudian mendorong manajemen tim mendepaknya.
Pembalap yang sudah pasti memperkuat Audi mulai tahun depan adalah Nico Hulkenberg, driver senior Jerman yang tahun ini masih bertarung bersama tim Haas.
Untuk pembalap satunya, sejak lama diisukan adalah Carlos Sainz. Terutama setelah Ferrari tak memperpanjang kontraknya dan mulai tahun depan digantikan Lewis Hamilton yang pindah dari Mercedes.
Sainz sendiri belum putuskan akan kemana tahun depan meski tempat yang tersedia sangat terbatas. Ia berharap bisa gantikan Hamilton di Mercedes, namun sejauh ini Mercedes terkesan menomorduakannya. Williams juga diaebut-sebut tertarik memakai jasa Sainz tahun depan, tapi sejauh ini tak ada progres apa pun.
Dengan masuknya Binotto ke pucuk pimpinan Audi, akankah itu menjadi daya tarik Sainz untuk segera mendekat?
Yang jelas, Binotto adalah orang yang menarik Sainz ke Ferrari. Hubungan keduanya juga baik. Tapi, apakah keduanya akan bersatu lagi tahun depan, hanya waktu yang akan bicara. (rn)