F1 2024: Max Verstappen Gerah, Menyebut Dirinya Bukan Lagi Pembalap Tercepat

Selasa, 06/08/2024 21:58 WIB | Rulin purba
RB20 beistan Max Verstappen, kalah garang dibandingkan versi RB19. (Foto: ist)
RB20 beistan Max Verstappen, kalah garang dibandingkan versi RB19. (Foto: ist)

mobilinanews (Inggris) - Dibandingkan RB19 tahun lalu, RB20 besutan Max Verstappen tahun ini bukan apa-apa lagi. Mulai mudah dikalahkan. Juara dunia tiga kali berturut itu pun mendesak Red Bull Racing (RBR) ubah mentalitas.

Tahun lalu RB19 memenangi 21 dari 22 jumlah balapan, 19 diantaranya milik Verstappen. Dua seri jatuh kepada rekan setimnya, Sergio Perez,  dan 1 race jatuh kepada Carlos Sainz (Ferrari). 

Paroh pertama kompetisi 2024 sudah menghelat 14 balapan. Baru 7 yang dimenangkan Verstappen dan tujuh lainnya diambil tim rival Mercedes (3), McLaren (2) dan Ferrari (2). Perez belum memetik kemenangan.

Kondisi itu membuat pembalap Belanda itu mulai gerah. Ia mendesak RBR merespons situasi dengan mengubah mentalitas menyongsong putaran kedua.

"Sekarang kami bukan yang tercepat. Tetap ada positifnya karena kami masih di puncak klasemen. Tapi, kami harus menjawab serangan bertubi para rival dengan pendekatan berbeda," katanya.

Ketika berada dalam posisi pemenang, katanya, maka tim dan pembalap lawan selalu merasa lapar untuk meraih kemenangan. Mereka berusaha keras untuk itu. Berbagai terobosan mereka lakukan dalam pengembangan mobil.

"Menghadapi situasi itu seharusnya kami berjuang lebih keras dari apa yang dilakukan rival. Begitu mentalitas seharusnya," imbuhnya lewat wawancara dengan formula.hu.

Karena regulasi teknis tahun ini relatif sama dengan tahun lalu, petinggi RBR terkesan merasa tak perlu buang budget untuk pengembangan mobil. Terlebih kala RBR menguasai 3 race awal 2024 dengan finish 1-2.

Itu justru memicu tim lain seperti Mercedes, Ferrari dan McLarena semakin giat membawa perubahan. Mereka terbilang agresif dalam pengembangan mobil. 

RBR sendiri seperti baru tersadar harus berubah ketika dikalahkan Lando Norris (McLaren) di GP Miami setelah sebelumnya juga kalah dari Carlos Sainz (Ferrari) di Australia.

Sejak Miami itu RBR mulai mengembangkan RB20, tapi hasilnya sama sekali tak sesuai harapan. Faktanya, Verstappen gagal meraih kemenangan dalam 4 race beruntun. Itu kali pertama ia rasakan sejak musim 2021.

Ia sendiri menilai kemajuan yang diraih rival tak lain karena perjuangan mereka. Karena itu ia pun yakin harus melawan pengejaran lawan itu dengan berjuang lebih keras dari yang diperlihatkan lawan. Cara pandang seperti itu pula yang ia harapkan dari tim, yakni membenahi RB20 dengan cara melebihi apa yang dilakukan rival.

Itu pula dalih Veratappen saat membela Perez ketika hampir dipecat seusai GP Belgia lalu. Verstappen melihat kelemahan bukan pada sisi Perez, tapi mobilnya.

"Lebih penting membenahi mobilnya dibandingkan ganti pembalapnya."

"Orang-orang yang mengejar Anda akan selalu merasa lapar untuk mengalahkan Anda. Mereka berjuang ekstra dan  mereka berhasil. Sekarang terserah kami bagaimana meresponsnya," tandas Verstappen yang tengah dalam proses perjalanan meraih gelar juara F1 untuk kali keempatnya.

Saat ini kompetisi F1 tengah libur tengah tahun. Serial paroh kedua berawal dari GP Belanda, home race Verstappen, pada 23-25 Agustus mendatang.

Di tengah lautan Orange Army selaku pendukung fanatiknya, Verstappen selalu menang mudah di negerinya. Tapi, jika perkembangan RB20 belum signifikan, bisa jadi ia akan alami kekalahan berikutnya. Yang pastinya bikin ia lebih gerah lagi. (rn)