mobilinanews (Jakarta) - Pasca aksi demo buruh, mahasiswa dan perusuh terhadap pengesahan UU Cipta Kerja yang berujung rusuh menjadi topik hangat di tengah masyarakat.
Bahkan terdapat beberapa kelompok buruh sepakat mogok kerja, tak terkecuali pekerja dalam industri otomotif tak luput dari aksi turun ke jalan.
"Kami akui, ada beberapa yang menjadi perangkat serikat buruh ikut serta dalam aktivitas unjuk rasa kemarin," ungkap Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Dikatakan Bob Azam, karyawan yang mengikuti unjuk rasa harus mengikuti protokol kesehatan dan wajib melakukan isolasi mandiri selama 14 hari,
serta rapid test pada hari ke-7.
Meski begitu, pihak TMMIN memastikan kegiatan produksi tetap lancar, para karyawan pun mengikuti peraturan yang berlaku.
"Karyawan yang produksi tentu saja tidak ikut ya, karena mereka sedang bekerja dan harus memenuhi jadwal pengapalan ekspor kendaraan," ungkap Bob Azam.
Hal serupa juga disampaikan PT Honda Prospect Motor (HPM), mengatakan beberapa karyawannya juga ikut turun dalam unjuk rasa pada Selasa - Kamis (6-8/10/2020) kemarin.
"Sesuai dengan arahan serikat pekerja buruh nasional, ada perwakilan serikat pekerja kami yang dipanggil ke dewan pimpinan cabang untuk koordinasi," ujar Yusak Billy, Business Innovation and Marketing and Sales Director PT HPM.
Billy - sapaan akrab Yusak Billy -, mengatakan pihaknya mengatur koordinasi antara representatif serikat pekerja dewan pimpinan cabang, dengan karyawan yang tetap bekerja.
"Jadi tidak mengganggu proses produksi pabrik. Sehingga produksi kami masih bisa berjalan normal," lanjut Billy.
Yusak Billy menambahkan, pihak HPM menjalin hubungan baik dengan serikat pekerja, demi memastikan hak dan kewajiban seluruh karyawan HPM terlindungi. (lila)