
mobilinanews (San Marino) - Persaingan sangat ketat dilakoni Francesco Bagnaia (Lenovo Ducati) dan Jorge Martin (Pramac Ducati) di sesi kualifikasi GP Emilia Romagna, Sabtu (21/9).
Pada kesempatan pertama, Martin langsung gaspol dengan torehan waktu 1:30,245 detik. Menjadi rekor kecepatan baru di Sirkuit Misano, melampaui rekor sebelumnya cetakan Bagnaia.
Tapi, itu hanya bertahan beberapa menit. Pada kesemoatan kedua, Bagnaia membalas dengan torehan 1:30,031 detik. Unggul 0,214 detik. Itulah rekor baru yang akan bertahan setidaknya sampai seri Misano tahun depan.
Kembali ke parc ferme, muka Martin tampak tak puas. Tapi, berada di front row bersama Bagnaia ia yakin bisa bersaing dalam sprint race malam ini ataupun raceday Minggu (22/9).
"Kecepatan kami setara, hanya saja ia lebih beruntung. Saya kira kami yang akan bersaing dalam race. Kecepatan kami selangkah di depan dari seluruh pembalap lainnya," kata Martin seolah mengesampingkan peluang Enea Bastianini (Lenovo Ducati) yang ikut di front row dengan posisi ketiga.
Bagnaia sendiri tak merasa perlu merayakan pole-nya secara gempita. Biasa saja karena yang paling penting adalah balapan karena di situ adanya poin.
"Tentu pole position lebih menguntungkan untuk mencoba jadi juara kita. Lihat saja nanti," ujarnya singkat.
Saat ini Martin masih memimpin klasemen dengan keunggulan 7 poin atas Bagnaia di klasemen sementara. Jika ia memenangi sprint race malam ini dan Martin gagal masuk podium, maka saat itulah puncak klasemen kembali milik Bagnaia. Kalau tidak ya tetap milik Martin.
Yang apes adalah pemenang Misano1 dua minggu lalu, Marc Marquez (Gresini Ducati). Ia harus tarung dalam sesi penting itu dengan kondisi motor rusak, tak seperti seharusnya.
Gara-garanya Desmosedici GP23 yang ia besut kecelakaan di sesi FP2. Bagian depan rusak.
Akhirnya ia harus mengendarai motor kedua pada sesi kualifikasi. Nahasnya, lagi-lagi ia ndlosor ke gravel dan langsung balik ke garasi tim.
Motor kedua tak keburu diperbaiki, ia kembali ke motor pertama yang tampaknya belum sepenuhnya siap. Maka, juara dunia MotoGP 6 kali itu harus rela memulai balapan dari P7.
Dua pekan lalu ia start dari P9 tetapi sukses memenangkan balapan. Terbantu oleh hujan yang sempat turun.
Jika balapan kali ini tak terganggu hujan, sepertinya sulit buat Marquez kembali finish terdepan.
"Kali ini daya cengkeram ban sangat baik di lintasan. Pecco dan Jorge dapat keuntungan di situ. Sebaliknya dengan saya, justru kesulitan. Ini aneh. Saya tidak tahu apakah itu karena karakter GP24 yang berbeda dengan GP23 atau karena cara balap saya," katanya.
Harapan terbesar Marquez saat ini adalah perbaikan kilat pada GP23-nya. Tapi, kalaupun bisa dibenahi seperti semula, ia tak terlalu percaya diri bisa mengejar Bagnaia dan Martin di baris depan. Tak lain karena grip yang berbeda tadi. (rn)