mobilinanews (Jakarta) - Masuknya tokoh partai politik ke organisasi sosial seperti IMI Pusat mendapat sorotan dari kalangan penggiat otomotif nasional.
"Sudah bagus selama ini, IMI dipimpin mantan pembalap/pereli, jadi bekerja dengan passion, dan hati. Kami khawatir, kalau dari orang politik, takutnya IMI jadi bagian kepentingan partai politik," ungkap Riduan Tumenggung, tokoh otomotif Sumsel.
Seperti diketahui, salah satu kandidat Ketum IMI Pusat periode 2021-2024, Bambang Soesatyo adalah tokoh Partai Golkar dan Ketua MPR-RI.
Riduan Tumenggung sang kreator Sirkuit Skyland International Musi Banyuasin, Sumatera Selatan ikut bangga IMI sekarang jadi rebutan seperti gadis yang cantik.
Tapi sayangnya, lanjut Riduan, urusan jadi berbeda ketika sudah terpilih.
"Biasanya, setelah kepilih, programnya gak jelas dan malah bikin susah klub-klub dengan segala biaya rekomendasi yang mahal ke IMI Pusat. Bukannya membina, tapi ada kesan morotin klub-klub daerah," ungkap Riduan.
Kemudian, lanjutnya, para Ketua IMI Provinsi banyak yang bersikap pragmatis dan transaksional pas ada Munas IMI, dengan mendorong-dorong tokoh yang berduit tapi bukan kapabilitasnya untuk maju.
"Tapi giliran ngurusin klub dan event daerah gak becus juga," kata penggiat otomotif ini.
"Ntar, masukin pengurus-pengurus yang gak jelas juga, untuk balas jasanya jadi TimSes. Harusnya kualifikasi pengurus IMI idealnya yang memang mantan atlet otomotif nasional. Yang ngerti urusin otomotif, jadi tahu rohnya klub," tutur Riduan.
Dia memberi contoh sukses seperti masa kepemimpinan Pak Boss Hutomo Mandala Putra, Om Bob Nasution dan Ari Batubara
Riduan juga menyinggung biaya rekomendasi International Event yang sangat mahal, dan harus pakai mata uang dolar.
Dia menyesalkan Sadikin Aksa yang mantan pereli tidak ikut bursa lagi, malah jadi timses kandidat lain.
"Harusnya Pak Ikin ikut bursa lagi. Kalo kepilih untuk periode kedua, bisa benahin administrasi IMI Pusat. Jangan orientasi bisnis minded, tapi tidak support klub-klub, daerah malah digencet," harap Riduan.
Terkait sosok Letjen TNI AM Putranto, dinilai Riduan bagus. "Di mana pun beliau bertugas, selalu 'menghidupkan' kegiatan otomotif dan terjun langsung," terangnya.
Sementara itu, Titus Wahyudi seorang pembalap senior sekaligus promotor ETCC (European Touring Car Championship), IMI membutuhkan sosok yang memiliki leadership kuat dan memiliki inovasi untuk memajukan otomotif.
"Saya kira, pemimpin itu pertama harus memiliki jiwa leadership, implementasi di lapangan dan memiliki terobosan untuk memajukan otomotif sesuai perkembangan zaman," ujar Titus.
"Mudah-mudahan IMI mendapat Ketua Umum yang mumpuni untuk perkembangan olah raga kendaraan bermotor di Indonesia. Yang sudah baik di sempurnakan dan yang kurang baik diperbaiki," ungkap Indradjit Sardjono, mantan Kabid Olahraga PP IMI era Hutomo Mandala Putra. (tim mobilinanews)