mobilinanews (Jerman) - Keharuman Toyota lewat Toyota Gazoo Racing beberapa tahun terakhir sepertinya akan berakhir pada Rally Jepang, 21-24 November mendatang. Dua gelar siap melayang.
Itu terjadi usai Rally Eropa Tengah yang menyusuri tiga negara - Rep.Ceko, Austria dan Jerman yang berakhir Minggu (20/10) malam atau Senin (21/10) dinihari WIB. Ott Tanak (Hyundai) berbagi podium dengan Elfyn Evans (Toyota Gazoo Racing) dan Theirry Neuville (Hyundai). Neuville yang sejak awal jadi pemimpin klasemen sementara terbantu ke P3 setelah Sebastien Ogier (Toyota Gazoo Racing) kecelakaan di penghujung lomba.
Sebenarnya Neuville bisa mengunci gelar juara dunia WRC di seri Eropa Tengah dengan syarat unggul 2 poin atas Neuville.
Kesempatan besar terbuka saat perally Belgia itu memimpin lomba usai sesi Jumat lalu.
Sayang, posisi itu gagal dipertahankan pada sesi Sabtu. Tak lain karena Hyundai 120 besutannya suka melebar di beberpa tikungan dan kehilangan banyak waktu.
Gara-garanya 'lucu'. Ternyata pace note (panduan yang disiapkan navigator saat survei lintasan) ngaco. Kecepatan yang dianjurkan lebih kencang dari seharusnya. Itu yang membuat laju mobil melebar dari racing line.
"Murni kesalahan kami, mohon maaf kepada tim," kata Neuville.
Tapi, ia juga tak sepenuhnya menyalahkan sang navigator. Ia juga punya andil karena terlalu percaya diri.
"Saya ingin mempertahankan P1 hingga finish hari Sabtu (dengan ganjaran 18 poin awal). Itu juga sesungguhnya tak terlalu perlu."
Tapi, sudah terlanjur. Ia harus perpanjang perjuangan ke seri pamungkas. Lawan satu-satunya adalah Tanak yang berhasil memangkas defisit poin dari sebelumnya 29 menjadi 25. Dua joki Toyota, Ogier dan Evans, tak lagi punya peluang mendapuk gelar.
Artinya, gelar juara dunia perally sudah pasti jatuh kepada Hyundai. Dan, sepanjang masih ada peluang, Tanak menatap seri terakhir dengan tetap optimistis.
"Ksmi menyongsong akhir kejuaraan. Tak mudah melawan teman sendiri, tapi itu yang harus terjadi," kata juara dunia 2019 asal Estonia itu.
Neuville masih di atas angin. Tak perlu fight menjadi pemenang di Jepang, ia akan meraih gelar WRC perdananya jika sukses meraih minimal 6 poin di Jepang.
Satu gelar melayang, gelar lain di kejuaraan dunia kontruktor juga berpotensi melayang dari skuad Toyota yang ironisnya akan terjadi di kandang sendiri. Menuju seri terakhir, Toyota masih tertinggal 15 poin dari skuad Hyundai. Berkurang dari sebelumnya 17 angka berkat penampilan heroik pembalap ketiga Toyota Gazoo Racing, Nakamoto Katsuta.
Poin Toyota yang dihilangkan Ogier di Eropa Tengah sukses digantikan perally binaan Toyota itu dengan mendulang 22 poin, termasuk P1 di power stage dengan bonus 5 poin. Bersama Evans, Toyota meraup 46 poin untuk konstruktor, membuat nafas Toyota sedikit makin segar lagi.
"Sangat menarik menunggu lomba di Jepang. Saya akan habis-habisan untuk tim. Selama ini saya belum pernah tampil habis-habisan. Itu yang akan saya lakukan di depan fans," kata sang local hero Jepang. (rn)