F1 2024: Merahnya Ferrari Mulai Menyala, Red Bull Racing Bisa Jadi Korban di Meksiko

Rabu, 23/10/2024 16:27 WIB | Rulin purba
Charles Leclerc dan Carlos Sainz usai petik poin maksimal di AS, modal penting ke seri Meksiko pelan ini. (Foro: ferrari)
Charles Leclerc dan Carlos Sainz usai petik poin maksimal di AS, modal penting ke seri Meksiko pelan ini. (Foro: ferrari)

mobilinanews (Meksiko) - Bukan omon-omon doang, optimisme Charles Leclerc dan Carlos Sainz jelang GP AS lalu terbukti jitu. Keduanya finish 1-2, juga jago di sesi sprit race, yang membuahkan total poin 55.  The Prancing Horse pun siap menyala lagi di seri Meksiko, 25-27 Oktober 2024.

Pengembangan berkelanjutan sejak seri GP Italia lalu membuahkan sukses di Austin, Texas. Seperti kata Leclerc dan Sainz, hasil di negeri adidaya itu akan menentukan kesempatan Ferrari dalam 5 putaran sisa F1 2024 di Meksiko, Brasil, Las Vegas, Qatar dan Abu Dhabi.

Kesempatan yang dimaksud adalah peluang di dua kejuaraan dunia, pembalap dan konstruktor. Keduanya masih terbuka buat Ferrari.

Kesempatan terbesar adalah trofi konstruktor. Usai Austin, Ferrari kini hanya tertinggal 8 poin dari Red Bull  Racing (RBR) di P2 dan 48 angka dari MacLaren di puncak klasemen. 

Artinya, sangat besar peluang Ferrari menggusur RBR di seri Meksiko. Terlebih karena penampilan RBR yang melorot belakangan ini. Terutama pembalap kedua, Sergio Perez,  yang kurang mendukung perolehan poin..Meski Perez jadi local hero di Meksiko, ia diprediksi masih akan kesulitan di kokpit RB20 yang tak kunjung membaik.

Setelah selesai dengan RBR,  selanjutnya misi Ferrari adalah mengejar McLaren ke puncak.

"Dengan performa yang kami miliki saat ini, kejuaraan konstruktor sangat terbuka dan harus menjadi target perburuan tim," kata Leclerc dan Sainz yang sama-sama bertekad berjuang untuk mewujudkannya.

Meski tak mudah, Lecerc juga masih berpeluang menggusur Lando Norris dan Max Verstappen di kejuaraan dunia pembalap. Ia masih kalah 22 dan 76 poin dari Norris dan Verstappen.

"Untuk meraih gelar pembalap, kami harus tampil sempurna dalam semua balapan sisa. Dalam saat yang sama kami juga butuh keberuntungan, dan dalam kompetisi ini Anda tak bisa bergantung kepada keberuntungan," kata Leclerc.

Ya, untuk menggusur Verstappen, pembalap Monaco ini memang butuh hasil sempurna di 5 seri sisa. Tapi, itu tak cukup jika saat sama Verstappen konsisten finish di 3 Besar, apalagi jika sempat finish di depan Leclerc. Lain soal jika Verstappen sempat tak finish di salah satu seri, tapi itu tadi, Leclerc tak bisa  berharap demikian.

"Yang utama kami harus fight untuk terbaik di sisa musim ini. Sepanjang secara matematika kami punya peluang, setidaknya itu akan jadi penyemangat," imbuhnya.

Dalam konteks keberuntungan itu, tak ada yang tak mungkin di balapan. Contohnya pada musim 2007 saat Kimi Raikkonen meraih gelar dunia dan jadi gelar yang terakhir buat Ferrari sampai musim ini.

Saat itu Raikkonen juga berada di peringkat 3 seperti Leclerc saat ini. Ia kalah poin jauh dengan Lewis Hamilton dan Fernando Alonso yang bersaing sangat keras meski satu tim di McLaren. Persaingan keras yang akhirnya menguntungkan Raikkonen, menjadi juara dunia 2007 dengan keunggulan 1 poin saja atas rivalnya. 

Apakah keberuntungan sama akan diraih Leclerc,  hanya waktu yang nanti membuktikan.

Team Principal Ferrari Fred Vasseur mengaku happy dengan hasil di GP AS. Juga happy dengan semangat kedua jokinya yang kembali menyala-nyala. 

"Tapi, tentu masih tanda tanya apakah kami akan sekuat di Austin juga saat main di Meksiko? Kami tetap harus bekerja keras dan persiapkan semuanya secara detil," katanya.

Vasseur layak bertanya karena Meksiko berada di atas 2000-an meter di atas permukaan laut dengan konsekuensi ketipisan udara yang berbeda. Hanya saja, katanya, bahwa SF24 saat ini sangat mudah dikendalikan kedua pembalapnya, maka tugas terpenting nantinya adalah menentukan set-up mobil untuk kualifikasi dan raceday. Agar di akhir lomba para tifosi kembali bisa berteriak: Forza Ferrari! (rn)