mobilinanews (Spanyol) - Juara dunia MotoGP pertama milik Ducati, Casey Stoner angkat bicara soal kemungkinan Jorge Martin akan dikerjain orang dalam (ordaal) Ducati dalam final perebutan pada 15-17 November ini di Barcelona, Spanyol.
Tiga tahun bersama tim pabrikan Ducati pada 2007-2010, rider asal Australia ini tahu persis bagaimana tim pabrikan Italia berusaha memenangkan gelar dengan berbagai cara. Juara dunia 2007 ini juga tahu persis politik internal para petinggi Ducati.
Karena itu ia ragu kalau beberapa petinggi Ducati akan rela melepas gelar dan nomor kehormatan #1 kepada Martin yang notabene tahun depan menjadi pembalap tim pesaing sesama pabrikan Italia, Aprilia.
"Saya punya pendapat yang sama," tegas Stoner saat wartawan Gazetta dello Sport menyebut kemungkinan ada bos Ducati yang tak rela Martin meraih gelar dan membawa pergi plat prestius #1.
Tanpa menyebut nama, Stoner menyebut bisa saja ada pemimpin lain yang tidak sepakat dengan Luigi 'Gigi' Dall'Igna dan Davide Tardozzi sebagai pemimpin tim di lapangan.
Seperti diketahui, Dall'Igna dan Tardozzi menyebutkan tak ada team order atau bantuan khusus kepada Bagnaia dalam persaingan dengan Martin. Dall'Igna sebagai GM Ducati sekaligus arsitek serial Deamosedici pun menjamin kesempatan dan perangkat teknis yang sama kepada Bagnaia dan Martin.
Hanya saja Stoner tak bisa memastikan kalau pernyataan Tardozzi dan Gigi kepada publik itu sama dengan keinginan bos lain dalam hierarki Ducati Corse. Itu tadi, karena ia pemah melihat bagaimana politik internal berlangsung pada masanya.
"Gigi mengatakan jaminan itu kepada publik. Tapi, ada pemimpin lain yang berbeda dan tak ingin #1 lari ke tim lain," tandasnya.
Ia pun memahami kalau ada kekhawatiran orang dalam Ducati untuk mengerjai, lakukan sabotase, sekadar gangguan atau apa pun namanya kepada Martin agar gagal merebut gelar tahun in. Bagaimanapun perangkat teknis untuk motor Martin masih dipasok pabrikan dan beberapa kru teknis Ducati juga berada dalam tim Martin.
"Tetapi, ingat, semua orang memperhatikan itu dengan cermat. Jika ada upaya seperti itu pasti ketahuan. Jika mereka membuat masalah maka itu bisa jadi bumerang buat Ducati," tandas Stoner mengingatkan.
"Jorge punya peluang besar menjadi juara dunia, dan ia pantas mendapatkannya dengan performa tahun ini. Tapi Pecco juga akan lakukan apa saja agar bisa mempertahankan gelar. Saya harap pertarungan mereka berlangsung bersih, lancar dan benar-benar menghasilkan juara dunia sejati."
Saat ini Martin unggul 24 poin atas Bagnaia. Hanya butuh tambahan keunggulan 2 poin untuk mendapatkan #1. Itu bisa terjadi jika Martin memenangkan sesi sprint race. Kalaupun gagal di sesi sprint, kesempatan masih besar pada main race. Cukup finish di depan Bagnaia atau minimal masuk podium jika gagal jadi juara.
Bukan lagi selangkah, tapi tinggal sejengkal lagi Martin mendapuk gelar dengan situasi poin yang sangat menguntungkan. Tapi, semua tahu apa saja bisa terjadi di MotoGP. Semoga saja itu tak termasuk kemungkinan Martin akan dikerjain. (rn)