Pakai Motor listrik Bisa Hemat Hingga Rp11 jutaan Per tahun, Ini Penjelasannya!

Selasa, 19/11/2024 18:05 WIB | Wilfrid Kolo
Ilustrasi sebuah stasiun pengisan bahan bakar fosil dan stasiun pengecasan baterai motor listrik
Ilustrasi sebuah stasiun pengisan bahan bakar fosil dan stasiun pengecasan baterai motor listrik

mobilinanews (Jakarta) - Sepeda motor listrik menjadi solusi untuk menekan emisi gas buang kendaraan di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini sangat rasional karena mayoritas masyarakat menggunakan sepeda motor untuk mobilitas hariannya.

Sebagian masyarakat perkotaan seperti Jakarta menempuh jarak rata-rata 20 kilometer setiap hari untuk bekerja atau menjalani aktivitas lainnya. Alasannya tentu motor lebih efektif di tengah kemacetan.

Jika dikalkulasi, pemotor harus mengeluarkan biaya sebesar Rp214.000 setiap bulan, jika menggunakan motor bensin 110cc. Sementara itu, menggunakan motor listrik, operasional sebulannya hanya Rp41.000.

Dengan kalkulasi di atas, pemotor perlu tahu bahwa jika mereka menggunakan motor listrik, bisa menghemat Rp173.000 dalam sebulan atau Rp2.076.000 dalam setahun. Sebuah angka yang besar.

Rasionalisasi lain yang menjelaskan perbandingan itu, bisa dilihat dari jarak tempuh yang lebih ekstrem. Misalkan ojek online atau kurir yang menghabiskan 100 kilometer.

Jika menggunakan motor listrik maka dalam sebulan hanya menghabiskan biaya operasional Rp144.000. Sedangkan kalau pakai motor bensin 110 cc, dengan jarak yang sama biayanya sebulan sebesar Rp765.000.

Selanjutnya, kalau mereka menggunakan motor bensin 125 cc, dalam sebulan harus merogoh kocek Rp1.123.000. Artinya jika motor listrik dibandingkan dengan motor bensin 125 cc, maka bisa menghemat Rp979.000 dalam sebulan atau Rp11.748.000 dalam setahun.

CEO MAKA Motors, Raditya Wibowo mengatakan analisa-analisa berbasis perhitungan akurat seperti ini yang perlu diketahui masyarakat agar mereka aware dengan motor listrik yang tak hanya ramah kantong tapi juga ramah lingkungan.

“Pengendara motor di Indonesia itu mobilitasnya tinggi banget. Per hari bahkan ada yang sampai 100 kilometer jarak tempuhnya, seperti kurir, ojol, atau mungkin orang yang tinggal di Cikarang tapi kerjanya di Jakarta. Kalau pakai motor bensin, katakanlah 110 cc yang paling irit, sebulan bisa menghabiskan Rp765.000 untuk biaya operasionalnya. Sedangkan kalau pakai motor listrik, dengan jarak yang sama cuma menghabiskan Rp144.000. Jauh banget kan bedanya,” ucap Raditya Wibowo di Jakarta.

Raditya menambahkan bahwa jika biaya pengguna motor bensin dan motor listrik, biaya operasional motor listrik tentu jauh lebih murah sehingga perlu menjadi pertimbangan.

“Biaya operasional motor itu kan 70%-nya untuk konsumsi energi, selebihnya biaya maintenance. Kalau pakai motor listrik bisa hemat uang karena harga listrik jauh lebih murah dibanding harga bensin. Maintenance-nya juga murah karena nggak perlu ganti oli terus-terusan. Belum lagi pemerintah tahun depan juga melanjutkan program subsidi Rp7 juta dan potongan pajak kendaraan. Jadi sebenarnya menguntungkan banget punya motor listrik,” tukas Raditya Wibowo.

Melangkah dari kalkulasi dan rasionalisasi di atas, mobilitas pemotor bensin 110 cc yang terbilang irit saja, dibandingkan dengan motor listrik jauh lebih murah biaya operasionalnya. Apalagi kalau dibandingkan dengan sepeda motor bensin 125 cc atau 150 cc.

Belum lagi pajak motor listrik juga jauh lebih murah dibandingkan motor bensin. Karena itu, sepeda motor listrik adalah solusi agar mobilitas lebih hemat biaya, praktis, dan nyaman bagi masyarakat urban saat ini.