
mobilinanews (Jakarta) – MotoGP Barcelona 2024 menjadi momen emosional sekaligus sejarah, menandai berakhirnya kerja sama legendaris antara Repsol dan Honda Racing Corporation (HRC).
Setelah 30 tahun mengukir sejarah emas di dunia balap motor, kolaborasi ini resmi berakhir. Mulai musim MotoGP 2025, logo Repsol dengan warna oranye khas tak akan lagi menghiasi motor Honda RC213V.
Bukan sekadar kolaborasi biasa, kerja sama ini telah menjadi ikon dalam sejarah MotoGP, melahirkan bintang-bintang legendaris dan membawa Honda ke puncak kejayaan selama tiga dekade. Dari Mick Doohan hingga Marc Marquez, tim Repsol Honda membuktikan diri sebagai salah satu kombinasi tim dan sponsor tersukses sepanjang masa.
Perjalanan Repsol Honda dimulai pada awal 1990-an. Pada tahun 1993, nama Repsol sudah terlihat di kancah Grand Prix sebagai sponsor untuk tim balap di kelas 250cc yang dibela oleh Carlos Cardus.
Namun, lonjakan besar terjadi pada 1995 ketika Repsol resmi menjadi sponsor utama Honda di kelas utama GP500, menggantikan sponsor ikonik sebelumnya seperti Lucky Strike dan Rothmans. Kolaborasi ini segera membuahkan hasil dengan dominasi Mick Doohan, yang menjadi juara dunia selama lima musim berturut-turut dari 1994 hingga 1998.
Di akhir 1990-an, Alex Criville menjadi pembalap Spanyol pertama yang meraih gelar juara dunia di kelas GP500, semakin memperkuat status Repsol Honda sebagai tim terbaik di era itu.
Pada awal 2000-an, Honda mendapatkan pembalap muda berbakat, Valentino Rossi. Rossi pertama kali bergabung dengan Honda di bawah bendera Nastro Azzurro, tetapi diam-diam mendapat dukungan dari Repsol.
Rossi langsung menunjukkan kelasnya dengan menjadi runner-up di musim debutnya di kelas utama, sebelum meraih gelar juara dunia berturut-turut pada 2001 (GP500) dan 2002-2003 (MotoGP). Setelah membawa Honda ke puncak kejayaan, Rossi kemudian mengejutkan dunia dengan pindah ke Yamaha pada 2004, meninggalkan lubang besar di tim Repsol Honda.
Setelah Rossi pergi, Honda sempat kehilangan dominasi. Namun, pada 2011, Honda menemukan kembali kejayaannya melalui pembalap Australia, Casey Stoner. Stoner langsung meraih gelar juara dunia di musim pertamanya bersama Repsol Honda, membawa mereka kembali ke jalur kemenangan.
Pasca pensiunnya Stoner, Honda sempat khawatir kehilangan pembalap yang bisa membawa tim tetap kompetitif. Namun, kekhawatiran itu sirna saat seorang anak muda berbakat bernama Marc Marquez bergabung pada 2013. Marquez langsung mencetak sejarah dengan menjadi juara dunia di musim debutnya di MotoGP, mencatatkan rekor sebagai juara termuda dalam sejarah.
Marquez kemudian melanjutkan dominasi dengan meraih enam gelar juara dunia MotoGP bersama Repsol Honda antara 2013 dan 2019. Kombinasi Marquez, Honda, dan Repsol menjadi simbol kehebatan dan daya juang di era modern MotoGP.
Kolaborasi Repsol dan Honda tidak hanya ikonik dari segi visual, tetapi juga mendominasi statistik MotoGP:
15 Gelar Juara Dunia (9 di antaranya di era MotoGP modern).
183 Kemenangan Balapan.
455 Podium.
Selama tiga dekade, kombinasi ini membawa standar baru dalam balap motor, menciptakan warisan yang sulit ditandingi oleh tim lain.
Berakhirnya kerja sama ini bukan hanya perubahan sponsor, tetapi juga akhir dari salah satu era paling sukses dalam sejarah balap motor. Tim Repsol Honda menjadi panutan bagi tim-tim lain, baik dalam hal profesionalisme, pengembangan teknologi, maupun pencapaian prestasi.
Mulai 2025, Honda harus melangkah tanpa Repsol sebagai mitra utama. Meski tantangan besar menanti, warisan kolaborasi 30 tahun ini akan terus dikenang sebagai salah satu kisah terbaik dalam sejarah MotoGP.
Selamat tinggal, Repsol Honda. Terima kasih telah memberikan momen-momen luar biasa selama 30 tahun terakhir!