mobilinanews (Belanda) - Jos Verstappen bukan hanya seorang ayah buat Max Verstappen. Ia juga guru, manajer, dan pengritik sekaligus penyemangat driver tim Red Bull itu.
Sebagai mantan pembalap F1, semua yang diketahui dan dialami Jos diberikan kepada Max sepanjang itu buat kemajuan sang putra. Dari ayahnya juga Max memahami makna 'pukul temanmu setim' saat memulai kompetisi junior.
Itu adalah prinsip di dunia balap, bahwa yang lebih dulu harus dikalahkan adalah rekan satu tim sendiri.
"Itu yang selalu dikatakan ayah. Jadi yang pertama harus saya lakukan musim ini 'menghancurkan' Sergio (Perez). Saya yakin ia juga punya keinginan sama," sebut Max menyebut team mate barunya pindahan dari tim Racing Point itu.
Banyak pihak melihat Perez bisa jadi mitra atau lawan seimbang Max di atas mobil yang sama karena di Racing Point saja bisa duduki peringkat 4 klasemen 2020. Hanya beda satu level dengan Max yang berada di peringkat 3.
"Saya harap ia akan bawa kekuatan baru dalam tim ini. Kami akan bersaing menjadi tercepat. Itu bagus. Hanya dengan begitu kami bisa punya 2 mobil yang sama kuat di lintasan," ungkap Max.
Perez ditarik Red Bull Racing di musim 2021 untuk gantikan Alex Albon yang kini jadi tester sekaligus pembalap cadangan.
Albon adalah generasi terakhir dari tradisi Red Bull yang selama ini mengambil pembalap dari akademinya sendiri, seperti terjadi sejak era Sebastian Vettel sampai duet Verstappen dengan Albon.
Perez sendiri tadinya adalah binaan Ferrari di FDA (Ferrari Driver Academy). Ia memang didapuk Red Bull tidak untuk mengalahkan Verstappen. Tapi, jadi tandem yang bisa membantu tim melakukan strategi saat race.
Tapi, jika ada kesempatan maka tak mustahil Perez akan manfaatkan. Ini yang menurut Verstappen akan seru. (rnp)