mobilinanews (China) - Ambisi Liberty Media menggelar 23 race F1 per musim masih saja menggelegar meski sungguh tak mudah menjadi tuan rumah penyelenggara di musim pandemi Covid saat ini. GP China yang pada hari ini (Selasa, 12 Januari 2021) tersingkir dari jadwal malah coba di-slot jadi seri ke-24.
Angka 23 adalah rekor penyelenggaraan F1 selama ini. Pada musim 2020 sebenarnya dijadwal 21 race. Namun, akibat dampak pandemi Coronavirus hanya terselenggara 17, itu pun dengan cara membuat double race di beberapa sirkuit.
Dan, bukan rahasia kalau Lberty Media selaku pemegang hak komersial F1 ingin lanjut ke 25 race dalam musim berikutnya.
Baru-baru ini Australlia sudah nyerah jadi penyelenggara seri pembuka. Tak lama China pun minta hak penyelenggaraan mereka yang harusnya pada 11 April 2021 dipindah pada paroh kedua sampai akhir musim 2021.
Alasannya ya gegara Covid yang kembali masuk negara tersebut sehingga ada keharusan karantina14 hari bagi setiap orang yang masuk China.
Manajemen F1 pun lantas menggeser seri pembuka ke GP Bahrain, 28 Maret 2021. Sementara Australia dilarikan ke akhir musim, 21 November.
GP Vietnam (yang secara eksklusif biaya penyelenggarannya ditanggung Liberty Media) pun tidak dihelat untuk kali kedua berturut-turut.
Tak masalah dari segi jumlah penyelenggaraan karena sirkuit klasik Imola di Italia yang tadinya cadangan bisa langsung jadi pengganti.
Yang masalah adalah China, ajang Grand Prix yang dari aspek komersial salah satu yang penting buat promotor. Sulit mendapat tempat pada area waktu yang diminta Juss Event selaku promotor lokal China.
Dari revisi kalender baru yang hari ini disebar Formula 1, memang masih ada slot kosong pada 2 Mei dengan status TBC. Ini tak mungkin buat China, tapi disediakan buat negara penyelenggara lain yang kemungkinan batal atau kalau lancar semuanya maka itu akan diisi Portugal (Portimao) sebagai satu-satunya negara cadangan saat ini.
Hasrat Juss Event menggelar GP China pun tetap membara. Yibin Yang, salah satu petinggi promotor lokal itu bersama organisasi motorsport lokal tetap memantau situasi dan berkoordinasi dengan otoritas kesehatan China mencari celah berlangsungnya GP China 2021.
Itu membuat Liberty Media dan manajemen Formula 1 gamang. Artinya, mereka sudah mengeluarkan China dari kalender sementara namun pada saat yang sama tetap mengupayakan agar negara itu bisa jadi penyelenggara.
"Masih tetap ada diskusi dengan promotor dan otoritas setempat untuk mendapatkan jadwal baru jika memungkinkan," kata jubir F1 dalam rilisnya.
Meski tak disebut dalam rilis, tapi beberapa media menyebut ada kemungkinan GP China akan menjadi seri ke-24 pada musim ini jika tersedia jadwal yang cocok atau jika pandemi Covid-19 mulai landai pada akhir tahun.
Kalau tak ditemukan jadwal ideal itu maka China akan kembali gagal gelar F1 seperti tahun lalu.
Masalahnya, berikutnya jika ada potensi seri ke-24, setujukah tim-tim F1 karena 23 saja sebenarnya sudah ngos-ngosan? (rnp)
HASIL REVISI KALENDER F1 2021
28 March - Bahrain GP
18 April - Emilia Romagna GP
2 May - TBC
9 May - Spanish GP
23 May - Monaco GP
6 June - Azerbaijan GP
13 June - Canadian GP
27 June - French GP
4 July - Austrian GP
18 July - British GP
1 August - Hungarian GP
29 August - Belgian GP
5 September - Dutch GP
12 September - Italian GP
26 September - Russian GP
3 October - Singapore GP
10 October - Japanese GP
24 October - United States GP
31 October - Mexico City GP
7 November - Sao Paulo GP
21 November - Australian GP
5 December - Saudi Arabia GP
12 December - Abu Dhabi GP