
mobilinanews (Jakarta) – Di tengah upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan mendorong adopsi kendaraan listrik, persaingan di pasar mobil listrik semakin memanas. Produsen kendaraan listrik, terutama yang berbasis di China, terus gencar melakukan perang harga untuk merebut hati konsumen. Salah satu pemain besar, Geely, menunjukkan ambisi besar dengan menargetkan penjualan hingga 5 juta unit pada 2027, angka yang jauh melampaui capaian sebelumnya.
Ambisi Besar Geely di Tengah Kompetisi Sengit
Mengutip Reuters, Geely yang telah memiliki pengalaman kuat di pasar otomotif global termasuk Indonesia, mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2023, Geely berhasil menjual 2,79 juta unit kendaraan. Dengan target 5 juta unit pada 2027, perusahaan ini mematok pertumbuhan ambisius sebesar 79% dalam empat tahun ke depan.
Langkah ini menempatkan Geely dalam barisan produsen otomotif besar dunia, sekaligus menantang pemain mapan seperti Toyota, Ford, dan Volkswagen. Untuk merealisasikan target tersebut, Geely telah merancang strategi dengan mengonsolidasikan mereknya menjadi dua entitas:
Geely Auto, yang fokus pada pasar massal.
Zeekr Technology, yang menyasar segmen premium.
Langkah ini bertujuan untuk memperluas daya tarik produknya sekaligus merespons kebutuhan pasar yang semakin beragam.
China: Medan Pertempuran Terbesar Industri Mobil Listrik
Pasar mobil listrik global saat ini tidak bisa dipisahkan dari dominasi China. Negara ini telah menjadi medan pertempuran utama para produsen kendaraan listrik. Dalam beberapa tahun terakhir, Tesla dan BYD telah memimpin dengan strategi diskon besar-besaran yang memicu perang harga.
Langkah tersebut memaksa produsen lokal seperti Nio dan Li Auto untuk ikut memberikan diskon besar kepada konsumen, memperpanjang strategi ini hingga awal 2025. Perang harga yang kini memasuki tahun ketiga telah membuat pasar semakin kompetitif, menguntungkan konsumen tetapi menantang bagi produsen kecil yang tidak memiliki kekuatan finansial besar.
Di sisi lain, perusahaan besar seperti BYD, Chery, dan Geely diperkirakan tetap bertahan. BYD, misalnya, berhasil mencatatkan penjualan 4 juta unit kendaraan listrik secara global pada 2024, melampaui produsen raksasa seperti Ford dan Honda.
Chery, produsen mobil asal China lainnya, juga menunjukkan performa kuat. Pada 2024, Chery mencatatkan penjualan 2,6 juta unit, tumbuh 38,4% dibandingkan tahun sebelumnya, dan optimis mampu menembus angka 3 juta unit pada 2025.
Misi Geely: Masuk Jajaran Lima Besar Dunia
Dengan langkah agresifnya, Geely berambisi masuk dalam jajaran lima besar produsen otomotif dunia. Perusahaan ini tidak hanya mengandalkan pasar domestik tetapi juga memperluas jangkauannya ke pasar internasional. Langkah ini diperkuat dengan inovasi produk dan efisiensi biaya yang memungkinkan mereka bersaing dengan produsen mapan dari Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat.
Perang harga yang terjadi saat ini menjadi tantangan sekaligus peluang. Geely percaya diri bahwa strategi diversifikasi merek, inovasi teknologi, dan efisiensi produksi akan menjadi kunci untuk memenangkan persaingan.
Perang Harga dan Dampaknya pada Industri
Sementara perusahaan besar seperti Geely, BYD, dan Chery memiliki daya tahan untuk bertahan dalam perang harga, produsen mobil listrik yang lebih kecil di China menghadapi ancaman serius. Banyak dari mereka kemungkinan akan terdesak keluar dari pasar akibat ketidakmampuan bersaing dalam memberikan diskon besar dan mempertahankan kualitas.
Namun, bagi konsumen, situasi ini menjadi keuntungan. Perang harga telah menurunkan harga kendaraan listrik secara signifikan, membuatnya lebih terjangkau bagi lebih banyak orang. Hal ini sejalan dengan tujuan global untuk mempercepat transisi ke kendaraan ramah lingkungan.
Kesimpulan: Masa Depan Mobil Listrik yang Semakin Dinamis
Perjalanan Geely untuk mencapai target 5 juta unit pada 2027 adalah simbol dari ambisi besar produsen mobil listrik China dalam mendominasi pasar global. Dengan strategi yang terencana, dukungan teknologi, dan fokus pada kebutuhan konsumen, Geely siap menjadi pemain utama dalam industri yang terus berkembang ini.
Namun, tantangan tetap ada, terutama di tengah persaingan ketat dan perang harga yang semakin intens. Tahun-tahun mendatang akan menjadi penentu bagaimana Geely dan produsen lainnya mampu mempertahankan posisi di pasar mobil listrik yang semakin kompetitif.