
mobilinanews (Inggris) - Setelah 8 bulan berpisah dengan tim Red Bull Racing (RBR) tiba saatnya Adrian Newey fokus di tim Aston Martin. Komunitas F1 menanti model perdana buatan desainer F1 kondang itu dengan tim barunya.
Kala pria Inggris usia 65 tahun itu pisah dengan RBR tim pesaing macam Ferrari, Mercedes, Williams dan Aston Martin langsung memburu Newey yang sudah hasilkan banyak gelar F1 di masa lalu. Termasuk 8 gelar juara dunia pembalap dalam 14 tahun terakhir, yakni 4 untuk Sebastian Vettel dan 4 untuk Max Verstappen serta saat sama membawa 6 gelar konstruktor untuk RBR.
Akhirnya Aston Martin yang mendapatkan tanda tangan Newey. Ia akan mulai aktif per 1 April nanti, langsung merancang mobil besutan tim milik konglomerat Kanada Lawrence Stroll itu untuk musim 2026.
Newey dibayar 20 juta poundsterling atau lebih dari Rp 400 Miliar per tahun plus saham di tim. Tentu saja fasilitas pendukung super lengkap menyertainya.
Selain Newey, Honda yang selama ini di RBR juga akan hengkang ke Aston Martin pada 2026 sebagai pemasok mesin. Kolaborasi mereka diyakini akan mengulang sukses selama di RBR.
Masalahnya, siapa yang akan memiloti mobil debutan Newey + Honda itu?
Pembalap saat ini, Fernando Alonso, punya kontrak hingga 2026 di Aston Martin. Pembalap satunya, Lance Stroll, yang putra dari pemilik tim, diyakini tak punya kontrak sepanjang ia masih ingin balapan maka satu kursi tetap tersedia untuknya.
Masa depan keduanya rawan jika mengacu kepada Newey. Meski kagum kepada Alonso, tapi Newey menilai driver Spanyol juara dunia 2005 dan 2006 itu sudah terlalu tua untuk tarung di level perebutan gelar F1. Saat ini ia berusia 43 tahun atau 44 tahun depan.
Sedangkan untuk Lance, Newey berpendapat tak cukup bagus untuk balap F1.
Bukan rahasia lagi kalau Stroll Sr sangat berambisi menyatukan lagi Newey, Honda dan Verstappen dalam skuadnya. Untuk itu Stroll siap bernego langsung dengan pembalap Belanda itu, seperti ia lakukan saat menggoda Newey di tengah persaingan ketat dengan Ferrari dan Mercedes.
Saat ini Verstappen dibayar sekitar 50 juta poundsterling per musim di RBR. Dan, Stroll dikabarkan siap melipat salary itu dua atau bahkan 3 kali lipat.
Tanggapan Verstappen pun mengambang. Katanya, ia ingin loyal kepada RBR sampai masa kontraknya selesai pada akhir musim 2028.
"Tapi, saya tak tahu apa yang akan terjadi di depan. Banyak hal bisa berubah. Sepanjang saya nyaman di Red Bull maka saya tak akan kemana-mana," katanya.
Kata nyaman itu tak lain adalah mobil yang disediakan Red Bull masih tetap seperti yang diinginkan Verstappen, yakni masih kencang dan kompetitif untuk meraih gelar. Hal ini juga dibenarkan ayahnya, Jos Verstappen.
Team Principal RBR Christian Horner pun paham hal itu.
"Satu-satunya cara untuk mempertahankan Max adalah menyediakan mobil seperti yang ia inginkan. Kewajiban kami untuk memenuhinya," ucap Horner.
Dengan penjabaran itu maka sejumlah pengamat pun menyebut musim 2025 ini sangat krusial untuk menatap masa depan Verstappen di F1. RB21 yang digeber Verstappen tahun ini akan menentukan apakah ia akan bertahan dan lanjut di RBR bersama Ford sebagai pemasok mesin untuk 2026. Atau ikut Honda dan Newey di Aston Martin?
Di tengah penantian itu Aston Martin mengakui orang-orangnya terus mendekat ke manajemen Verstappen. Saat sama Stroll pun masih berambisi membawa timnya meraih gelar dunia. Jika Verstappen didapat maka bukan hal sulit untuk mendepak Alonso meski punya kontrak hingga 2026. (rn)