Biodiesel B40 Mulai Mengaspal, Pertamina Salurkan Secara Bertahap ke SPBU

Minggu, 19/01/2025 10:10 WIB | Ade Nugroho
Biodiesel B40 Mulai Mengaspal, Pertamina Salurkan Secara Bertahap ke SPBU
Biodiesel B40 Mulai Mengaspal, Pertamina Salurkan Secara Bertahap ke SPBU

mobilinanews (Jakarta) – PT Pertamina Patra Niaga resmi memulai penyaluran biodiesel B40, bahan bakar nabati dengan campuran 40% Fatty Acid Methyl Ester (FAME) ke sejumlah wilayah di Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menekan emisi karbon.

Mengacu pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 345.K/EK.01/MEM.E/2024 yang terbit pada 30 Desember 2024, pemerintah telah menunjuk 24 badan usaha bahan bakar nabati (BU BBN) sebagai penyedia FAME dan 28 badan usaha BBM, termasuk Pertamina, untuk melakukan bauran nabati dalam produk gasoil mereka.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa pihaknya sudah menerima FAME di 34 titik serah, yang mencakup 80% dari target total titik serah B40.

“FAME yang kami terima langsung diproses di terminal BBM dan disalurkan ke SPBU secara bertahap. Penyaluran ini sudah dimulai sejak minggu pertama Januari 2025,” ujar Heppy.

Target Penyebaran B40: Februari 2025

Sesuai aturan, kewajiban penggunaan biodiesel B40 sebenarnya berlaku sejak 1 Januari 2025. Namun, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyebut bahwa implementasi penuh di masyarakat baru akan berjalan pada Februari 2025.

Hal ini disebabkan adanya masa transisi untuk menghabiskan stok biodiesel B35 yang masih tersedia di pasaran. “Dalam rapat dengan badan usaha bahan bakar nabati (BUBBN) dan badan usaha bahan bakar minyak (BUBBM), kami meminta mereka untuk menghabiskan stok B35 yang ada dalam waktu 2 bulan ke depan,” ungkap Eniya.

Menurutnya, setiap perusahaan memiliki kondisi stok yang berbeda. Ada yang bisa menyelesaikan transisi dalam dua minggu, tetapi ada juga yang membutuhkan waktu hingga dua bulan karena stok yang cukup besar. Batas akhir masa transisi ditetapkan hingga 28 Februari 2025.

Manfaat Strategis Biodiesel B40

Langkah pemerintah meluncurkan program biodiesel B40 tidak hanya bertujuan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga mendukung komitmen Indonesia dalam menekan emisi karbon dan memperkuat sektor energi terbarukan.

Penggunaan FAME sebanyak 40% dalam campuran gasoil dianggap sebagai langkah strategis untuk mempercepat transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, pengembangan biodiesel B40 juga diyakini dapat menciptakan peluang ekonomi baru di sektor agribisnis, khususnya bagi para petani kelapa sawit sebagai bahan baku utama FAME.

Persiapan Pertamina dan Tantangan di Lapangan

Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa proses distribusi B40 ke seluruh wilayah Indonesia berjalan sesuai jadwal. Namun, tantangan tetap ada, termasuk memastikan ketersediaan FAME dari BU BBN dan proses adaptasi infrastruktur di SPBU.

Dengan penyaluran tahap awal yang sudah berlangsung, masyarakat diharapkan dapat segera merasakan manfaat biodiesel B40 di seluruh SPBU Pertamina mulai Februari 2025.

Kesimpulan: Indonesia Menuju Energi Ramah Lingkungan

Program biodiesel B40 menandai tonggak penting dalam upaya Indonesia menuju kemandirian energi berbasis sumber daya terbarukan. Meski membutuhkan masa transisi, penerapan B40 diharapkan mampu mengurangi emisi karbon, memperkuat sektor agribisnis, serta meningkatkan ketahanan energi nasional.

Masyarakat diminta bersiap untuk mendukung penggunaan bahan bakar ramah lingkungan ini demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.