F1 2025: Diduga Gara-Gara Judol, Johnny Herbert Dipecat Sebagai Steward F1

Rabu, 29/01/2025 19:36 WIB | Rulin purba
Johnny Herbert (eks pembalap F1 Inggris) yang tiba-tiba terdepak dari kursi steward F1). (Foto: grandprix247)
Johnny Herbert (eks pembalap F1 Inggris) yang tiba-tiba terdepak dari kursi steward F1). (Foto: grandprix247)

mobilinanews (Inggris) - Bukan hanya di Indonesia judol alias judi online mendatangkan masalah. Mantan pembalap F1 Johnny Herbert pun kena dampaknya.

Mantan rekan setim Michael Schumacher di tim Benetton itu menjadi bekas pembalap pertama yang menjadi Steward FIA di ajang elit Formula 1. Ia lakoni status prestisius itu sejak tahun 2010 atau hampir 15 tahun tanpa putus.

Karir pria Inggris berusia 60 tahun itu baru terhenti pada hari ini, Rabu (29/1). Federasi Balap Mobil Dunia (FIA) menyebar rilis yang juga dimuat di akun medsos FIA, bahwa Herbert mulai hari ini tak lagi menjadi stewards yang bertugas sebagai wasit atau pengadil di serial balap F1.

"Dengan berat hati kami umumkan kalau Johnny Herbert tak lagi menjadi stewards di FIA. Kami ucapkan terima kasih atas koprahnya selamat ini dan mendoakan sukses pada perjalanan berikutnya," tulis FIA.

FIA tidak menyebutkan alasan pemecatan. Yang jelas, selama ini Herbert terbilang salah satu steward FIA yang kontroversial saat menganalisa dan memutuskan permasalahan yang terjadi.  Contohnya adalah sikapnya yang dinilai tidak independen saat menyidang kasus tubrukan antara Max Verstappen (Belanda/Red Bull) dan Lando Norris (Inggris/Mercedes) di GP Austria 2024. Ia cenderung membela Norris yang kala itu sedang berada dalam posisi bertarung melawan Verstappen di kejuaraan dunia.

Ia juga terlibat dalam panel stewards saat menghukum Fernando Alonso (Spanyol/Aston Martin) sebesar 20 detik di GP Australia plus penalti 3 poin dalam lisensinya yang oleh beberapa pihak dinilai kontroversial. Saat itu Alonso sedang diikejar George Russell (Inggris/Mercedes) dengan jarak 0,5 detik. Tapi, jelang masuk sebuah tikungan, tiba-tiba Russell mlintir dan celaka. Dalam sidang Russell menyebut terperdaya oleh Alonso yang tiba-tiba ngerem mobilnya 2 kali. Sementara di pihak Alonso, hal itu lumrah dilakukan pembalap F1 untuk mengatur kecepatan dan akselerasi di dalam maupun saat ke luar tikungan.

Itu contoh kasus di lintasan.

Di luar lintasan, Herbert juga acap bertindak sebagai komentator di media. Acap pula mendatangkan kontroversi dengan sikapnya yang vokal.

Tetapi ada sisi lain yang disebut beberapa media, termasuk racefans.net, bahwa Herbert secara rutin memberikan analisanya ke sebuah perusahaan judi online (judol) untuk jadi rujukan para petaruh yang berjudi menebak hasil balapan F1.

Menurut media tersebut, hal-hal di luar lintasan itulah yang sepertinya membuat FIA bersikap tegas kepada Herbert, berupa pemecatan. Dari pihak Herbert belum ada penjelasan apa pun.

Di F1 Herbert tercatat tampil sebanyak 160 kali kurun waktu 1989 sampai 2000 dengan hasil 3 kemenangan dan 7 podium. Ia bergabung dalam tim Benetton Ford, Tyrrel, Lotus, Ligier, Sauber, Stewart dan Jaguar. Saat di Benetton itu ia menjadi rekan setim legenda F1 Michael Schumacher di musim 1994 dan 1995. (r)