
mobilinanews (Prancis) - Lewis Hamilton dan Charles Leclerc adalah pasangan pembalap terbaik di grid F1 2025, karena kemampuan dan pengalaman mereka. Tapi, apakah duet ini bisa melebihi duet Leclerc - Carlos Sainz di Ferrari tahun lalu?
Pertanyaan menggelitik itu datang dari tokoh F1 yang tidak sembarangan. Ia adalah Jean Todt, mantan Team Principal Ferrari (1993 sampai 2004) yang sukses meraih 6 gelar dunia F1 pada masanya. Bersama Michael Schumachaer (lima gelar berturut pada 2000 sampai 2004) berikut gelar Kimi Raikkonen (2007) dalam peran baru sebagai CEO Ferrari.
Pria Prancis yang beristrikan aktris top Malaysia, Michelle Yeoh, itu juga mantan Presiden FIA sebelum digantikan presiden saat ini Mohamed Ben Sulayem.
Todt sama sekali tidak meragukan kapasitas Hamilton, sang juara dunia 7 kali, sebagai driver F1. Tapi, ia tak yakin pembalap Inggris itu bisa langsung tune in dengan cepat di skuad The Prancing Horse. Adaptasi di Ferrari bukan hal mudah, bukan hanya karena karakter mobilnya tetapi tak kalah penting adalah budaya kerja Italia dan status Ferrari di mata tifosi sebagai 'tim nasional' Italia di motorsport dunia.
Schumacher, contohnya. Pria Jerman yang gabung dari Benetton (dengan bekal 2 gelar dunia F1, 1994 dan 1995) ke Ferrari pada 1996 itu butuh perjuangan 4 tahun sebelum mendapuk gelar perdananya bersama Ferrari.
Hamilton butuh waktu untuk membangun sinergi dengan para teknisi Ferrari supaya bisa membangun mobil yang paten dan sesuai dengan driving style-nya.
Karena itulah Todt meyakini sebuah gelar juara tak hanya ditentukan oleh siapa pembalapnya tetapi juga bagaimana mobil besutannya.
"Saya percaya Ferrari akan kembali berjaya. Tahun lalu sudah mendekati," kata Todt menyinggung reputasi Ferrari SF24 yang menyumbang 5 kemenangan di tengah dominasi tim Red Bull Racing dan di kejuaraan konstruktor hanya kalah 14 poin dari McLaren.
Tahun lalu Lecerc meraih 3 kemenangan 2 oleh Sainz. Keduanya mencetak total poin 625. Tapi, kata Todt, mereka kalah di kejuaraan konstruktor bukan karena pem adanya tetapi karena mobilnya.
"Charles dan Sainz pasangan bagus. Charles dab Lewis pasangan top. Tapi, apakah pasangan Charles - Lewis bisa melampaui prestasi Charles dan Sainz tahun lalu? Kita harus tunggu mobil besutan mereka untuk menjawabnya."
Selanjutnya Todt pun meragukan Hamilton untuk bisa mengalahkan Leclerc yang sudah sejak 2019 di tim utama Ferrari.
"Kehadiran Hamilton justru memicu motivasi Leclerc untuk berkembang. Sama seperti George Russell saat dipassangkan dengan Hamilton (di Mercedes)," tandasnya. (r)