
mobilinanews (Jakarta) - Dalam situasi ekonomi nasional dan global saat ini industri otomotif punya tekanan yang tak mudah, tapi punya kesempatan dan tantangan ke depan.
Tak hanya kondisi internal, tapi juga sangat dipengaruhi kondisi ekonomi dunia. Situasi geo politik global pada ujungnya akan mempengaruhi berbagi sektor, dan pada gilirannya mempengaruhi otomotif nasional.
"Karena itu sangat penting bagi pemerintah untuk membuat regulasi-regulasi yang kondusif, yang mampu menggairahkan industri otomotif dalam negeri. Harus benar-benar terukur karena yang namanya regulasi bisa menguatkan tetapi juga bisa melemahkan jika tidak tepat," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka awal pameran akbar Indonesia International Motor Show (IIMS) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2).
"Alhamdulillah, insentif yang telah diberikan pemerintah untuk mendorong kehidupan dunia otomotif nasional ternyata sangat membantu dan memunculkan kegairahan baru."
"Saya percaya IIMS ini turut menggairahkan kondisi itu. Bahwa peserta pameran tahun ini berlimpah sampai penyelenggara harus perluas area pameran dengan tambahan luas 20-an ribu meter per segi tak lain karena kegairahan itu."
Dalam paparan berikutnya, sang menteri pun membuka sebuah data soal rasio kepemilikan kendaraan, mobil ataupun motor, antara Indonesia dengan negeri tetangga.
Di Malaysia, katanya, dari 1000 orang terdapat 470 yang memiliki unit kendaraan mobil atau motor. Sementara Thailand dari 1000 terdapat 275 orang pemilik kendaraan. Di negara yang lebih maju seperti Korsel dan Australia, rasio itu berada pada angka 500 per 1000 orang dan 776 per 1000 orang.
"Di negara kita masih sangat rendah. Hanya pada angka 99 per 1000 orang. Ini sebuah tantangan sekaligus kesempatan karena populasi penduduk Indonesia jauh lebih banyak. Masih banyak ruang untuk tumbuh," tambahnya.
Tantangan dan kesempatan itu tentu terkait langsung dengan berbagai regulasi yang berlaku. Seperti kata Menperin, regulasi itu bisa melemahkan bisa juga menguatkan. Nah, silakan para pelaku industri otomotif nasional menterjemahkan kalimat itu yang pada gilirannya akan meningkatkan daya beli masyarakat pada kendaraan bernotor. Agar beranjak dari angka 99/1000 itu. (tim mobilinanews)