mobilinanews (Thailand) - Belum 2 tahun riding bersama Ducati, Marc Marquez sudah harus berpasangan dengan 2 chief crew berbeda. Ternyata dua-duanya oke punya.
Tahun lalu #93 berpasangan dengan Frankie Carchedi dalam debutnya bersama tim satelit Gresini Ducati. Membuahkan beberapa podium dan kemenangan, yang mengantar Marquez masuk 3 Besar di klasemen akhir musim 2024.
Saat didapuk masuk ke tim pabrikan mulai musim 2025, sesungguhnya Marquez ingin berangkat bersama Carchedi. Tapi, petinggi Ducati Corse menolak.
Ia pun dijodohkan dengan Marco Rigamonti,.mantan chief crew atau kepala mekaniknya Enea Bastianini yang digeser Marquez di Ducati dan akhirnya mendarat di tim KTM Tech3.
Marquez yang dasarnya memang supel dalam sikap sehari-hari ternyata juga berjodoh dengan Rigamonti. Itu diakui langsung oleh juara dunia MotoGP 6 kali itu.
Usai tes Sepang dan Buriram, Marquez mengaku sangat terpesona dengan metode kerja maupun gaya komunikasi Rigamonti meski baru dua kali mereka bekerja secara mendalam.
"Hubungan kami langsung sangat baik hanya dalam dua kali tes. Ini kali pertama kami bekerja mendalam memasuki berbagai detil teknis untuk menyeting motor," kata rider Spanyol itu yang menjadi pembalap tercepat dalam dua hari tes Buriram.
Fakta itu pula yang membuat dirinya jadi favorit juara dalam sesi race pembuka MotoGP 2025 di Sirkuit yang sama pada 3 Maret mendatang.
Marquez juga memuji para mekanik yang menemaninya di berbagai sektor teknis, mulai dari ban, rem, suspensi, aero dan mesin. Di mata Marquez mereka sangat terorganisir di bawah kendali Rigamonti.
"Saya punya grup baru melibatkan banyak orang. Saya selalu berusaha dekat dengan semua orang. Khusus dengan Rigamonti, saya sudah sangat menyukainya. Ia bekerja presisi karena semuanya sangat terencana, berpatokan pada apa yang kami punya dan apa yang ingin kami raih."
Hal lain yang membuat kagum Marquez adalah saat mengetahui kalau ternyata Rigamonti sudah mempelajari riding style Marquz secara mendalam begitu tahu mereka akan berpasangan tahun ini.
"Ia membongkar data performa saya sejak tahun lalu dan mempelajarinya secara mendalam. Itu sebabnya ia sangat mengerti apa yang saya butuhkan dari motor dan bagaimana mengembangkannya."
Sepanjang karirnya di MotoGP sejak tahun 1993, Marquez baru berpasangan dengan hanya 3 kepala mekanik. Di Honda ia didampingi Santi Hernandez selama 12 tahun. Tahun lalu bersama Carchedi dan sekarang bersama Rigamonti. Targetnya, tentu saja menang dan sebanyak mungkin menang untuk mendapuk gelar MotoGP kali ketujuh. Jika digabung dengan 2 gelar di kelas yunior, berarti ia akan memiliki 9 gelar grand prix. Menyamai rekor Valentino Rossi, pembalap idolanya di masa kecil namun menjadi musuh besar saat berkompetisi di MotoGP. (r)