IIMS 2025: 40 Tahun Konsisten di Balap Indonesia, Honda Hadirkan Civic Ikonik dan Generasi Ke-2 dan Ke-3 Pembalap Legendarisnya

Selasa, 18/02/2025 20:03 WIB | Rulin purba
Alvin Bahar bersama Yessy Anastasia di samping Honda Civic Type R yang ikonik.
Alvin Bahar bersama Yessy Anastasia di samping Honda Civic Type R yang ikonik.

mobilinanews (Jakarta) - IiMS 2025 di JIExpo Kemayoran Jakarta, tak hanya pamer mobil baru. Juga pamer mobil ikonik Honda Civic Type R yang menjadi awal dan simbol perjalanan panjang Honda di dunia balap nasional.

Mobil dengan seabrek prestasi di kancah balap nasional itu hadir di booth Honda pada IIMS 2025 dengan livery yang aduhai. Desainnya eksklusif.

Logo angka 40 tahun menggambarkan perjalanan Honda dalam motorsport 
Indonesia. Logo ini didominasi warna merah yang mencerminkan semangat, keberanian, dan performa tinggi Honda 
dalam dunia balap. Sementara lingkaran dalam desain menggambarkan kesinambungan dan regenerasi para pilot di kokpit Honda.

"Livery spesial Honda Civic Type R  ini bukan hanya sebagai perayaan 40 tahun eksistensi Honda dalam dunia balap. Ini juga merupakan wujud nyata komitmen kami untuk terus 
mendukung perkembangan dunia balap di Indonesia dan menginspirasi lebih banyak pembalap muda berbakat di masa depan," kata Yessy Anastasia, PR & Event Department Head PT Honda Prospect Motor.

Perjalanan Honda di lintasan balap Indonesia dimulai dari figur Aswin Bahar yang menorehkan sejarah 
dengan Honda Civic generasi pertama dan berhasil meraih lebih dari 300 trofi selama kariernya. 

Ya, sosok almarhum Aswin Bahar memang tak bisa lepas dari dunia balap nasional. Ia sudah mengaspal di balap jalanan Jakarta maupun sirkuit nasional (Ancol) dan trek internasional sejak 1976. Ketika Honda resmi masuk ke kancah balap nasional pada 1985,  Aswin pula yang menjadi tulang punggungnya. Dan, sang istri, Evie Bahar, juga ikut berkompetisi di kejuaraan nasional dan dikenal sebagai pembalap wanita terbaik Indonesia di zamannya.

Uniknya atau cerita manisnya, kiprah Aswin bersama Honda  jatuh kepada sang putra, Alvin Bahar, yang menjadi tulang punggung Honda Racing Indonesia (HRI). Membesut Honda Jazz maupun Civic Type R, Alvin menorehkan sangat banyak kemenangan. 

Takdir berikutnya, darah balap Aswin dan Evie ternyata tak hanya menetes kepada Alvin. Tetapi juga kental menyatu dalam darah balap Avila Bahar, putra dari Alvin.

Belakangan Alvin dan Avila menjadi ayah-anak yang bahu membahu menggawangi kiprah Honda di belantika balap Indonesia. Sebuah estafet tiga generasi yang tak banyak terjadi di dunia balap.

"Bangga, sangat bangga bisa meneruskan apa yang dimulai almarhum papa. Apalagi kini ada Avila. Dan, semuanya bersama Honda. Tiga generasi Bahar pada tim yang sama pada zaman yang berbeda," komentar Alvin.

Ia bersuka cita dengan selebrasi 40 ini yang digelar Honda. Dan, semakin bersemangat karena ibunda tersayang, Evie, yang kini bermukim di Belanda akan datang pada seri pembuka ISSOM di Sirkuit Sentul nanti. Untuk menyaksikan aksi Alvin dan sang cucu Avila di medan kompetisi.

Semangat sama melekat pada Avila. Saat Opa Aswin berpulang, ia baru berusia 13 tahun dan belum banyak ilmu balap yang bisa ditransfer. Beda dengan sang oma, Evie.

"Arahan teknis banyak dari papa. Tapi, dorongan psikologis justru sangat terasa dari arahan oma," ucap Avila kepada mobilinanews saat mendampingi sang papa di IIMS.

"Yang paling berkesan dari oma adalah petuahnya agar saya tak hanya fokus pada perbaikan diri di dunia balap. Harus selalu perbaiki diri di semua tindakan sehari-hari. Jika itu dilakukan maka dengan sendirinya juga akan terbawa saat balapan. Itu yang jadi pegangan saya sampai sekarang dan akan seterusnya," kata Avilla yang kelak bisa saja meneruskan kiprah Bahar kepada generasi ke-4 di dunia balap Indonesia dan tetap bersama Honda. (r)