Kepengurusan IMI Selama 5 Periode Resmi Disahkan, Bamsoet: Ini Memiliki Beberapa Manfaat

Sabtu, 08/03/2025 12:07 WIB | bagas
Persetujuan Kepengurusan IMI Selama 5 Tahun (Foto: IMI)
Persetujuan Kepengurusan IMI Selama 5 Tahun (Foto: IMI)

Mobilinanews (Jakarta) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) resmi telah memberikan persetujuan terhadap usulan perubahan masa bakti kepengurusan Ikatan Motor Indonesia (IMI) dari 4 (empat) tahun menjadi 5 (lima) tahun.

Perubahan masa bakti kepengurusan IMI dilatarbelakangi untuk menyesuaikan dengan masa bakti kepemimpinan atau kepengurusan dari kelembagaan lain yang memiliki hubungan erat dengan tujuan, fungsi, tugas dan wewenangnya organisasi IMI.

Persetujuan masa bakti kepengurusan IMI menjadi 5 tahun ini dibuktikan melalui SK 31 Tahun 2025 tentang Penyempurnaan Pengukuhan Personalia Pengurus Ikatan Motor Indonesia Pusat (IMI Pusat) Masa Bakti 2020-2025 yang dikeluarkan langsung oleh KONI.

SK 31 Tahun 2025 (Sumber: KONI)

Sebelumnya, Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo sendiri telah mengungkapkan bahwa dalam era kompetisi yang semakin ketat dan kompleks, waktu kepengurusan 5 tahun ini lebih tepat untuk melaksanakan program-program strategis dan jangka panjang.

Menurut Anggota DPR RI tersebut, hal ini disebabkan oleh banyaknya isu yang memerlukan perhatian serius dalam pengembangan olahraga otomotif. Termasuk program pelatihan, pembinaan atlet, dan penyelenggaraan event-event nasional maupun internasional.

"Perubahan masa kepengurusan ini memiliki beberapa manfaat. Dari segi organisasi, periode yang lebih panjang memberikan kesempatan bagi pengurus untuk merencanakan dan melaksanakan program-program yang lebih baik dan inovatif,” ujarnya, baru-baru ini.

“Seperti pengembangan infrastruktur otomotif, program pelatihan yang lebih komprehensif, serta penyelenggaraan event-event yang dapat meningkatkan prestasi atlet otomotif Indonesia di kancah nasional dan internasional, sambung Bamsoet.

Persetujuan Kepengurusan IMI Selama 5 Tahun (Foto: IMI)

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia itu juga menguraikan bahwa dari perspektif administrasi dan manajemen, satu periode yang lebih lama dapat membantu mengurangi beban administratif yang terkait dengan pemilihan dan transisi kepemimpinan.

Dengan mengurangi frekuensi pemilihan, IMI dapat mengalihkan fokus dari proses internal menuju pengembangan eksternal. Semisal program peningkatan keterampilan, sosialisasi, dan promosi olahraga motor di seluruh Indonesia.

"Dalam konteks responsivitas terhadap perkembangan global dan regional, dengan adanya periode yang lebih panjang, IMI diharapkan bisa memberikan respon yang lebih baik terhadap perkembangan dunia olahraga dan regulasi internasional yang berdampak pada dunia otomotif. Kesempatan untuk merencanakan dan mengimplementasikan inisiatif baru diharapkan dapat menjadi fokus utama dalam program IMI selama lima tahun," pungkas Bamsoet.