Wow, Perempuan Cantik Asal Turki Taklukan 23 Negara Sendiran dengan Motor

Sabtu, 08/03/2025 18:15 WIB | Wilfrid Kolo

mobilinanews (Jakarta) - Gülşah Merve Yüksel, content creator dan rider perempuan asal Turki, melakukan perjalanan luar biasa dengan menjelajahi rute-rute ekstrem di 23 negara bersama Aprilia Tuareg 660.

Perjalanan ini berawal dari kecintaan Gülşah untuk bertualang dan menemukan tantangan baru. Gülşah bersama Aprilia menjadi partner dalam misinya menjelajahi dunia dalam dua tahun terakhir.

"Mengambil langkah pertama adalah kunci dalam mengejar apa yang kita cintai, dan itu dimulai dengan memilih partner berkendara yang tepat. Bagi saya, Aprilia Tuareg 660 bukan sekadar sepeda motor—tetapi lambang keberanian untuk bermimpi besar dan merangkul petualangan," ungkapnya.

"Di sepanjang perjalanan, saya semakin yakin bahwa dunia ini penuh dengan orang-orang baik yang selalu siap membantu dan mengubah mimpi yang tampaknya mustahil menjadi kenyataan,” ujar Gülşah.

Dari Ruang Kelas ke Jalanan Terjal

Sebelum menjelajahi dunia dengan motornya, Gülşah menjalani profesi sebagai guru. Dalam suatu waktu, ia merasa terjebak dalam rutinitas yang mendorongnya mengambil keputusan besar, yaitu meninggalkan zona nyaman dan menantang dirinya untuk melihat dunia dari sudut yang berbeda.

Dalam petualangannya, Gülşah lebih memilih untuk berkendara sendirian. Baginya, berkendara sendiri memberi kebebasan penuh untuk menentukan ritme perjalanannya.

Sol ride membuatnya bisa berhenti sejenak menikmati pemandangan atau terus melaju tanpa jeda jika sedang merasa nyaman. Tak ada kompromi atau menyesuaikan diri dengan orang lain–hanya dirinya, motor, dan jalanan yang terbentang di depan.

Perjalanannya turut diwarnai momen-momen menantang, seperti saat melintasi Pegunungan Atlas di Maroko dengan jalanan berbatu dan ketinggian ekstrem yang menguji ketangguhannya.

Di Umling La, India dengan ketinggian 5.800 meter, ia menghadapi kondisi cuaca ekstrem serta medan berbatu dan berpasir yang sulit ditaklukkan.

Saat berada di Asia Tenggara, ia merasakan kebebasan yang berbeda. Perjalanan di Indonesia menjadi salah satu yang paling berkesan, di mana keindahan alam dan keramahan orang-orang yang ia temui semakin meyakinkannya bahwa keputusannya meninggalkan rutinitas adalah langkah yang tepat.

“Momen itu terasa istimewa bagi saya karena setelah menempuh perjalanan sejauh 60.000 kilometer, saya akhirnya mencapai belahan dunia selatan. Di Bukit Tinggi, saya bertemu dengan para pengendara lokal yang sudah terbiasa dengan posisi garis khatulistiwa karena letaknya hanya sekitar 40 kilometer dari mereka. Namun, bisa sampai di sini adalah pencapaian yang sangat bermakna bagi saya,” tutur Gülşah.