mobilinanews (Australia) - Liam Lawson beberapa hari lagi akan jalani debutnya di tim Red Bull Racing di GP Australia. Menjadi team mate juara dunia bertahan, Max Verstappen.
Mengawali babak baru karirnya di GP Australia pekan depan, Lawson mendapat keuntungan psikologis. Pembalap asal Selandia Baru ini seolah berada di negeri sendiri, menjadi local hero, karena Selandia Baru adalah negara tetangga terdekat Australia. Banyak pendukungnya yang akan datang ke Albert Park, Melbourne, bergabung dengan warga Selandia Baru yang tinggal di Australia.
Ya, Lawson akan bersaing dengan bintang muda Australia, Oscar Piastri (McLaren), untuk mencuri perhatian.
Dan, perhatian itu kini didapat Lawson, khususnya dari penggemar setia Daniel Ricciardo yang lama menjadi bintang Australia di F1.
Simpati bermunculan setelah Lawson mengungkap fakta bahwa Ricciardo adalah satu-satunya pembalap yang mengucapkan selamat kala Lawson dipromosikan Red Bull menjadi tandem Max Verstappen.
"Ia satu-satunya pembalap F1 yang mengucapkan selamat saat saya resmi jadi pembalap Red Bull. Sejak proses awal sampai akhir, ia tak pernah berkata buruk soal saya. Itu menggambarkan pribadi sesungguhnya dirinya," puji Lawson.
Ungkapan Lawson terbilang mengejutkan. Pasalnya, Ricciardo adalah orang yang tersingkirkan dalam audisi pendamping Verstappen untuk musim 2025.
Tadinya Ricciardo yang mantan rekan setim Verstappen di Red Bull digadang-gadang jadi calon pendamping Verstappen dengan menggantikan Sergio Perez. Untuk itu Ricciardo disimpan lebih dulu di tim yunior Red Bull, Alpha Tauri, yang kini bernama Racing Bulls.
Tapi, ia tersingkir karena kalah bersaing dengan Yuki Tsunoda. Lawson masuk sebagai penggantinya. Giliran Tsunoda diadu dengan Lawson dalam beberapa race akhir musim 2024.
Dari sisi hasil sebenarnya Lawson juga kalah dari Tsunoda, baik di kualifikasi maupun raceday. Tapi, petinggi Red Bull macam Helmut Marko dan Christian Horner justru memilih Lawson yang maju jadi rekan setim Verstappen.
"Pada akhirnya itu semua bukan keputusan kami. Sepenuhnya keputusan tim untuk menetapkan apa pun. Saat ia beri ucapan selamat kami banyak berbicara. Saya selalu punya respek besar kepada Daniel," imbuhnya kepada media Oversteer.
Di raceday Australia nanti, Lawson tak punya ambisi untuk melawan Verstappen dari atas mobil yang sama. Ia sadar kini saatnya justru harus belajar dari pemegang 4 gelar F1 itu.
Target realistisnya adalah mengalahkan Piastri yang resmi sebagai local hero Australia. Rivalitas kedua driver muda ini salah satu yang menarik dinanti di tengah persaingan para senior seperti Verstappen, Lewis Hamilton, Charles Leclerc, Lando Norris dan George Russell. (r)