
mobilinanews (Australia) - Hujan membuat balapan pembuka 2025 di GP Australia kacau. Drama berkepanjangan. Terutama para driver muda.
Drama pertama dialami pembalap debutan Racing Bulls Isack Hadjar. Ia harus keluar gelanggang justru sesaat sebelum balap berlangsung. Mobilnya melintir, menubruk dinding sirkuit dan gagal keluar dari gravel. Ia harus pensiun sebelum punya masa kerja.
Setelah itu bergantian pembalap ruki muupun senior mendapati masalah. Ruki tuan rumah Jack Doohan dan driver senior Carlos Sainz pun ikut keluar arena karena sulitnya mengontrol mobil di tengah lintasan basah.
Kasihan Hadjar. Ia seperti menahan tangis saat mengomentari debutnya yang menyedihkan.
Drama paling dramatis karena terkait kejuaraan dunia adalah nasib buruk yang harus diterima local hero Oscar Piastri. Tampil solid di atas McLaren bersama rekan setimnya, Lando Norris, Piastri pada akhirnya gagal meraih podium di tengah kesempatan yang sangat besar. Bersama Norris, ia diunggulkan menjadi juara di Australia. Saat race baru dimulai pun petinggi tim McLaren memastikan tak ada team order tetapi membiarkan keduanya bebas bertarung untuk posisi terdepan.
Sayang, Piastri tercatat dua kali out dari racing line-nya yang segera menjadi keuntungan Max verstappen (Red Bull) yang sejak awal start di belakang Piastri. Kesalahan kecil tapi berdampak besar itu terjadi karena lintasan licin, nafsu mengejar Norris di depan, atau tertekan oleh tekanan Verstappen di belakangnya tentu hanya ia yang tahu.
Yang jelas, Piastri akhirnya hanya menyentuh garis finish di posisi 9 dengan nilai 2 poin saja. Podium diisi Norris, Verstappen dan George Russell (Mercedes). Artinya, McLaren hanya meraih 27 poin padahal jika tak ada musibah Piastri maka mereka bisa bawa pulang 43 angka yang sangat penting untuk upaya mempertahankan gelar juara dunia konstruktor.
"Balapan ini benar-benar menyulitkan. Saya tertekan saat dikuntit Oscar maupun kemudian oleh Max. Dua laps terakhir benar-benar fokus ke garis finisf. Terima kasih McLaren telah memberikan mobil yang hebat," ujar Norris yang langsung memimpin kejuaraan 2025 dengan 25 poin.
Dengan kondisi balapan seperti itu maka Verstappen pun merasa layak bersyukur membawa pulang 18 poin.
"Awal balapan sangat sulit tapi akhirnya menyenangkan. Wet race begini seperti judi. Dapat 18 angka di race pembuka adalah awal yang baik memulai kejuaraan dunia," kata juara dunia bertahan ini.
Ya, seperti judi. Mungkin karena itu pula Russell tak terlalu antusias meraih podium ketiga yang seperti hibah karena masalah yang menerpa Piastri. Beda dengan timnya, Mercedes, yang meraih hasil besar.
Selain P3 Russell, tim ini juga happy dengan debut Andrea Kimi Antonelli, pembalap Italia berusia 18 tahun yang menggantikan posisi Lewis Hamilton di Mercedes. Kimi finish 4 Besar di belakang para penghuni podium. Luar biasa!
Saat sama Hamilton justru hanya mampu finish di urutan 10. Teman satu timnya, Charles Leclerc, berada di posisi 8. Sukses buat Kimi. Setidaknya melampaui hasil balapan Hamilton pada penampilan perdana. (r)