
mobilinanews (Jakarta) - Toyota tahun 2024 menjadi penguasa pasar otomotif dunia. Hal ini tidak berarti mereka tanpa masalah. Hal ini terkait suplai mobil Hibrida yang tak semulus pemesan.
Permintaan untuk kendaraan hibridanya meningkat pesat pada tahun 2024, terutama di antara mereka yang belum bersedia berkomitmen pada EV. Namun, Toyota, yang merupakan pemimpin hibrida global, berjuang untuk memenuhi permintaan model hemat bahan bakarnya di beberapa pasar, termasuk AS.
Hal di atas berarti banyak pembeli harus menunggu selama berbulan-bulan sebelum mereka dapat menerima pengiriman mobil Hibrida seperti Prius, ungkap Carscoops baru-baru ini.
Sumber anonim pada media itu mengklaim, kekurangan juga dialami di Eropa, Jepang, Tiongkok, dan India. Misalnya, waktu tunggu di India berkisar antara dua hingga sembilan bulan tergantung pada jenis hibridanya.
Waktu tunggu kendaraan yang sama di Jepang berkisar antara dua hingga lima bulan. Demikian pula, waktu tunggu di seluruh Eropa meningkat sekitar dua kali lipat sejak 2020, biasanya berkisar antara 60 hingga 70 hari.
Permintaan dan Kesulitan Suplai yang Meningkat
Toyota tidak hanya menghadapi melonjaknya permintaan hibrida. Beberapa tokoh industri yang diwawancarai oleh Reuters mengatakan ada hambatan dalam rantai pasokan hibrida perusahaan tersebut.
Dalam laporan itu misalnya, ada kekurangan magnet yang dipasok ke produsen komponen Aisin Corp milik Toyota, yang memicu keterlambatan pengiriman motor hibrida.
Selain itu, Denso juga mengalami hambatan pada pemasok lapis kedua dan ketiga, yang dengan sendirinya telah menyebabkan keterlambatan pengiriman inverternya.
Menurut Toyota, permintaan mobil hibrida telah meningkat dan mereka bersinergi dengan pemasok komponen untuk semua kelancaran produksi untuk memenuhi permintaan di berbagai wilayah.
"Kapasitas produksi untuk suku cadang dan komponen hibrida dari pemasok kami dan produksi suku cadang internal kami sejalan dengan rencana produksi tahunan dan kapasitas perakitan kendaraan kami," kata pihak Toyota.
Seorang pembeli dari India, Saugata Dasgupta, mengatakan bahwa ia memesan SUV Toyota Innova Hycross pada Januari 2023. Pada Agustus 2024, ia masih belum menerima mobil hibrida tersebut, dan diberi tahu bahwa ia harus menunggu 25 hingga 30 minggu lagi.
Awal bulan ini, ia diberi tahu bahwa ia harus menunggu 15 hingga 25 minggu lagi, tetapi ia telah melupakannya dan membeli mobil dari Mahindra & Mahindra.
Di Eropa, model seperti Yaris Cross hybrid dan RAV4 plug-in hybrid dilaporkan termasuk yang paling sulit ditemukan. Ke depannya, perluasan operasi Toyota di North Carolina diharapkan dapat meredakan krisis.
Perusahaan akan mulai mengirimkan baterai ke pabrik tersebut bulan ini, yang dijadwalkan untuk digunakan dalam jajaran kendaraan listriknya yang terus bertambah.