mobilinanews (Bahrain) - Tim Red Bull dinilai paling sukses melakoni tes pra musim di Bahrain. Pembalap utama Max Verstappen mencatatkan waktu terbaik 1:28,960. Rekan setimnya yang juga pembalap baru Red Bull, Sergio Perez, bukukan best lap 1:30,187.
Lantas mengapa Perez dinilai lebih kencang dengan waktu itu?
Perbedaaan best lap masing-masing itu kini marak dibahas para penggemar fanatik F1. Sama-sama menggunakan spesifikasi ban yang sama, C4, keduanya mencatatkan waktu terbaiknya pada suhu udara dan lintasan yang berbeda. Perez meraihnya pada sesi pagi-siang, sedangkan Verstappen melakukannya pada sesi sore-malam. Suhu pada masing-masing sesi sangat berbeda. Jika dikonversi pada catatan waktu maka dampaknya berkisar 2,6 detik per lap.
"Jika dikalkulasi dan waktu Perez dihitung pada sesi sore maka waktu tempuhnya lebih baik sekitar 0,5 detik dari Verstappen," tulis seorang jurnalis senior di Formula1.com.
Dengan sistem tes kemarin yang masing-masing tim hanya dibolehkan menurunkan satu pembalap pada satu sesi, memang takmemungkinkan kedua driver Red Bull itu bertarung pada lintasan dan suhu yang sama. Dengan kata lain, Verstappen belum tentu bisa mengalahkan Perez jika keduanya nanti bertarung sejak sesi Free Practice sampai raceday GP Bahrain, 28 Maret 2021.
Perez pun menyadari potensi itu. Karenanya ia sudah mulai berani mengirimkan sinyal perlawanan kepada Verstappen. Tak lagi berbasa-basi akan belajar dari rekan setimnya itu seperti ia ucapkan saat didapuk Red Bull.
"Sejak datang ke Red Bull saya sudah tahu tantangan terbesar saya, yaitu menghadapi Max. Ia salah satu pembalap terbaik F1. Itu jadi tantangan besar buat saya. Saya ingin mengukur diri sendiri dengan cara melawannya. Kalaupun kalah maka saya tak merasa rugi," kata Perez.
Kalau tadinya Perez diharapkan bisa membantu Verstappen melawan duet Mercedes, pada akhirnya ia malah bisa jadi ancaman buat rekan setimnya. Apalagi, Perez merasa masa setahun kontrak dengan Red Bull ini adalah kesempatan terbesarnya untuk membuktikan diri di grid F1. Sebab, baru kali inilah ia merasa mendapat mobil kompetitif untuk berlaga di level atas.
"Kami berdua dituntut melakukan pekerjaan terbaik. Saya tak mengerti mengapa ia harus mengkhawatirkan saya atau mengapa saya harus mengkhawatirkan dirinya," tegas pembalap Meksiko itu.
Kalau Perez bisa pertahankan performanya seperti dalam tes dan pelihara semangat perlawanan itu, sangat besar kemungkinan mereka berdua akan jalani perang internal musim ini. Perang seperti dilakoni Verstappen saat berpasangan dengan Danile Ricciardo. Seru! (rnp)