
mobilinanews (Jepang) - Di baris depan ada para pemburu gelar 2025 yang berjibaku macam Max Verstappen dan duet McLaren Lando Norris dan Oscar Piastri. Tapi, di row 7 ada potensi duel yang bisa lebih sengit beraroma dendam.
Para pelakunya adalah Liam Lawson yang baru saja turun kelas dari Red Bull Racing (RBR) ke tim yunior Racing Bulls. Yang satu lagi Yuki Tsunoda yang sebaliknya promosi dsri Racing Bulls ke RBR jadi pendamping Verstappen.
Saat masih bersama di Racing Bulls, kedua driver muda ini bersaing merebut tiket promosi ke RBR yang akhirnya dimenangkan Lawson. Sayang, ia kemudian dikembalikan ke tim kelas 2 itu karena gagal beri hasil positif di GP Australia dan China.
Nasib kini mempertemukan mereka kembali untuk saling sikut satu sama lain untuk pembuktian diri. Tadinya Lawson meraih posisi start ke-14 di sesi kualifikasi sementara Tsunoda di posisi 15.
Tapi, seolah sudah diatur takdir, ada grid penalty buat Carlos Sainz (Williams) dan turun dari P12 ke peringkat 15 karena dianggap bersalah menghalangi laju Lewis Hamilton (Ferrari) di kualifikasi.
Otomatis posisi Lawson dan Tsunoda naik satu tingkat ke urutan 13 dan 14.
Kalau tadinya Lawson berada di row 7 bersama Fernando Alonso (Aston Martin) maka kini ia satu baris bersama Tsunoda yang tadinya berada di baris ke-8 bersama Nico Hulkenberg (Sauber).
"It's okay, saya sangat bergairah. Mobil saya cukup kencang sejak sesi latihan. Hanya karena kesalahan kecil saya gagal masuk Q3 (10 Besar kualifikasi)," katanya.
Lawson dan Tsunoda sama-sama gagal lolos dsri Q2 ke Q3. Di zona ini Lawson lebih kencang dari Tsunoda, bahkan sempat menempati urutan tercepat ke-11 dan tinggal selangkah menuju phase Q3. Sayang, pada flying lap terakhirnya, mobil pembalap Selandia Baru itu sempat menyerempet dinding lintasan. Membuat posisinya malah melorot ke P14 di akhir sesi Q2.
Dengan aroma dendam dan tekad pembuktian diri masing-masing, duel Lawson vs Tsunoda bakal menjadi daya tarik tersendiri dalam balap sesungguhnya siang ini.
Berangkat dari baris yang sama, proses start hingga Tikungan 1 akan adu spirnt dan nyali memasuki tikungan kanan yang panjang. Dilanjutkan tikungan "S" sesudahnya.
Biasanya pada dua bagian awal ini pembalap berusaha memperbaiki posisi karena susahnya menemukan area menyalip di trek Suzuka yang sempit. Biasanya pula, di zona ini juga acap terjadi crash atau saling bentur mobil, terutama buat mereka yang ingin sesegera mungkin perbaiki posisi.
Dengan sifat sama-sama agresif, plus aroma persaingan yang tajam, akankah keduanya lolos dari jebakan awal itu? Atau salah satu dari mereka ada yang jadi korban?
Kalau keduanya lolos dari situasi genting di T1, maka duel mereka sepanjang 53 laps pun diprediksi bakal ramai dan layak jadi sorotan kamera televisi saat siaran langsung. (r)